"Hoi Iqbal, sini kau," ucap Steve.
"Gimana Steve, ada masalah," tanya Iqbal.
"Ini, kau tolong sampaikan rancanganku tentang pendidikan," ucap Steve sambil menyerahkan berlembar-lembar kertas pada Iqbal.
"Matamu, kau sendiri aja yang sampaikan," ucap Iqbal.
"Ayolah bantu aku, Ihsan ini mainnya culik-culik kesempatan gitu, aku mana mau jadi pengampu lembaga pendidikan sekelas ini, mending aku ngurus sekolahku dirumah," ucap Steve.
"Hhh suka-suka kau lah, palingan nanti juga ketahuan," ucap Iqbal seraya mengambil naskah catatan Steve.
"Gapapa, yang penting sekarang kau bantu aku," ucap Steve sambil meninggalkan Iqbal.
"Dengan ini mungkin aku bisa menghindari posisi pengampu pendidikan tingkat Dunia. Untuk sementara ini aku mau mengurus sekolahku saja," pikir Steve.
...
Jam 20.00. Para peserta sudah berada ditempat masing-masing dan diskusi akhirnya dimulai kembali begitu dituangkan minuman ke gelas masing-masing peserta sesuai dengan preferensi masing-masing.
"Saya buka lagi diskusi kali ini, oiya sebelumnya saya mendapatkan naskah berisi tentang tatacara pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, karena seseorang yang menitipkan pada saya bilang ini hanya titipan dari orang lain dirapat ini maka mungkin lebih baik kita buka dulu lembarannya, nanti masing-masing akan coba menjelaskan kelebihan dan kekurangan naskah ini karena saya pikir susunannya cukup menarik untuk dibahas, tayangkan pak," ucap Ihsan sembari menaruh lembar naskah Steve itu.
"Baik Prabhu," ucap Andre sambil menampilkan naskahnya di layar monitor.
Beberapa saat kemudian penayangan dimulai dan peserta melihat berbagai gambaran mengenai konsepsi pendidikan masa depan yang terlihat seperti permainan dan tidak pernah mereka pahami sebelumnya, semua orang yang sebelumnya ingin mengusulkan metode pendidikan konvensional dengan kelas dan guru mulai sedikit mengubah gambaran mereka tentang pendidikan dan sekolah dengan pencerahan yang ada didepan mata mereka itu.
"Saya izin bertanya," ucap Alan.
"Silahkan Sarvatomukham," ucap Ihsan.
"Saya agak bingung dengan metode pendidikan yang satu ini, bagaimana caranya kita mengukur kompetensi dari sistem pendidikan yang tak diawasi seperti ini," ucap Alan.