Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #206

Uang

"Akhirnya jadi juga, senjata paling berbahaya di dunia, siapa yang bisa mengendalikanmu maka cepat atau lambat akan bisa mengendalikan Dunia dan siapa yang berada dalam kendalimu akan selalu merasa kurang nikmat hidupnya, kini kau ada digenggamanku dan akan kugunakan sebagai alat untuk mensejahterakan manusia tapi aku tau cepat atau lambat akan ada orang yang menggunakanmu untuk kepentingan pribadinya, oh uang, dasar kau anak nakal, padahal kau hanya kepingan-kepingan logam dengan angka tapi bagaimana caramu bisa mengendalikan manusia, semoga kau bisa tetap berada dalam kendali tanganku dan tak merasuk kedalam hatiku, tak merasuk kehati keluargaku, tetanggaku, temanku, jangan kau rasuki hati orang-orang yang hatinya diisi dengan iman dan jadilah alat kami untuk membangun peradaban, betapapun kotor dirimu tapi manusia tetap membutuhkan bantuanmu, karena itu aku buat dirimu menjadi nyata anak nakalku, tolong jadilah amalku dan jangan kau jadi beban dosaku," ucap Ihsan dalam keheningan malam.

"Ngapain kau Ihsan, ngomong sendiri," tanya Alim memecah suasana.

"Aku hanya menasehati anak nakalku," ucap Ihsan dengan senyum kecilnya.

"Ngomong sama uang kau sekarang, wes edan emang koe dek," ucap Alim.

"Hahaha, nama nominalnya shangkarastra, gimana," ucap Ihsan.

"Kenapa kau menganggap uang sebagai senjata," tanya Alim.

"Bagaimana tidak, benda ini bisa membangun sesuatu yang lebih kuat dari brahmastra, mengendalikan manusia lebih baik dari vaishnavastra dan melebur peradaban lebih sering dari pashupatastra," ucap Ihsan.

"Kalau begitu kenapa kau menciptakannya kalau kau melihat berbagai keburukannya," ucap Alim.

"Uang adalah alat untuk mempercepat transformasi, seperti astra yang bisa digunakan untuk hal yang baik atau buruk, uang juga sama, siapapun yang menggunakannya untuk membantu maka uang akan menjadi alat untuk mempercepat sampainya bantuannya dan siapa yang menggunakannya untuk merusak maka semakin besar pula kerusakannya, tugas kita adalah membimbingnya untuk membangun keindahan, mengendalikan kekacauan dan melebur kemiskinan," ucap Ihsan.

"Itu benar, saat rapat nanti kita harus menjelaskannya sedetail mungkin agar tak terjadi terlalu banyak kecacatan pada penggunaannya yang bisa berujung pada kehancuran," ucap Alim.

"Ya, itu benar, kau harus membantuku menjelaskannya cak, agar anak nakal ini bisa digunakan secara tepat," ucap Ihsan.

"Ya, akan kubantu dirimu sebaik mungkin," ucap Alim.

...

Lihat selengkapnya