Senin, 11 agustus 2014, waktu sore.
"Ini Ihsan, usulan pertama dari kami," ucap Alim sembari memberikan sebuah chip kecil yang segera dibaca dengan gawai oleh Ihsan.
"Untuk memaksimalkan sektor produksi alahkah baiknya untuk upah diberikan berdasarkan dengan produk yang bisa diproses dari kerja. Menarik, industri produksi kuantitatif ya, kau ingin semua orang mendapatkan upah dengan cara yang sama dengan bisnis kita ya," ucap Ihsan.
"Sebagian besar anggota dewan menyetujuinya," ucap Alim.
"Mengubah mekanisme industri tidak bisa semudah itu, yang bisa kita lakukan adalah mengubah kebijakan kerja didalam badan pemerintahan saja, diluar itu yang bisa kita lakukan hanya menghimbau," ucap Ihsan.
"Memang begitu permintaan kami, penjelasan tentang mekanisme upah berdasarkan produk dan kerja yang dilakukan," ucap Alim.
"Akan kubantu membuat narasinya, kau coba cari orang-orang yang memiliki kapital besar untuk mempercepat laju penyebaran, gunakan data yang kudapat dari model uang kita, aku sudah tambahkan sistem pelacak kekayaan didalamnya," ucap Ihsan.
"Jadi nanti pajak akan otomatis masuk," tanya Alim.
"Begitulah," ucap Ihsan.
"Menetapkan hari ulang tahunmu sebagai hari membayar pajak terdengar agak narsistik, kau tau ini bisa membuat banyak orang mengeluh kan," ucap Alim.
"Aku tau, setidaknya dengan begini mereka tau siapa yang harus mereka benci kalau semuanya menjadi lebih buruk," ucap Ihsan.
"Kalau begitu kita harus lakukan yang terbaik untuk ini," ucap Alim.
"Sudah berapa anggota dewan yang kau dapatkan," tanya Ihsan.
"Tertanda hari ini sudah 99 orang yang terpilih, mungkin akan kustop jumlah anggotanya jika setiap negara sudah mengirim representasinya," ucap Alim.
"Berapa yang kau targetkan," tanya Ihsan.
"Masing-masing negara akan memiliki minimal empat posisi kosong yang bisa mereka isi berdasarkan masing-masing hak yang ingin dipenuhi tapi kalau negara yang bersangkutan sudah memiliki ahli yang mumpuni untuk masing-masing bidang Chakravarthy maka kita akan mendapatkan sepuluh dari masing-masing negara," ucap Alim.
"Banyak juga, kau gak pusing mendengarkan mereka, ada ribuan negara yang bergabung dengan kita," ucap Ihsan.
"Kan kita pakai usulan lewat pesan dan kecerdasan buatan untuk merangkum, rapat hanya sebulan sekali dengan sebelas orang yang memiliki pencapaian terbaik dibidangnya, satu diantaranya adalah aku dan satunya adalah pemberi usulan yang sudah memasuki kategori sangat penting," ucap Alim.
"Hmm menarik," ucap Ihsan.
...
Malam harinya ketiga saudaranya yang lain tiba di keraton dengan beberapa laporan ditangan mereka.
"Wei Yusuf, mas Steve, mas Lintang, sampai juga kalian. Eh ngapain kau bawa mainan itu kesini Suf," sambut Ihsan.