Perempuan itu mengendarai motornya masuk ke halaman rumahnya dan mendapati mobil di belakangnya berhenti di jalan depan rumahnya. Ada seseorang yang keluar dari mobil itu dan kemudian berjalan masuk ke rumah di depan.
“Bu Dhe itu ada mobil hijau, bagus.” Keponakan Rania terlihat berhenti di teras rumah ketika Rania sudah memasukkan motor ke garasinya.
“Kakak mau masuk?” Rania tersenyum memanggil keponakannya itu. Seperti biasa Rania memang mengantar dan menjemput keponakan berusia empat tahun itu. Keponakan laki-lakinya itu mengangguk perlahan dan tersenyum.
“Tapi itu mobil siapa Bu Dhe?” Keponakannya bertanya ketika dia sudah berada di kamar Rania.
“Mobil?” Bapak Rania yang hendak mendekati cucunya itu bertanya karena celoteh cucu laki-lakinya itu.
“Iya Kakung, ada mobil warna hijau di depan.” Sekali lagi keponakan Rania kembali membicarakan tentang apa yang baru saja dia lihat.
“Itu sepertinya yang mau menempati rumah depan.” Rania dengan santai menjelaskan kepada Bapaknya. Laki-laki itu kemudian berjalan ke depan menuju ke ruang tamu rumahnya, dia mengawasi dari sana apa yang baru saja cucunya katakan.
“Bu Dhe, kakak mau jajan di depan.” Rania tersenyum menggeleng pelan.
“Memang mau jajan apa?” Perempuan itu sedang menggoda keponakannya supaya anak kecil itu sedikit kesal karena diberikn pertanyaan.
“Jajan di depan ayo Bu Dhe ke depan.” Rania kemudian mengambil uang dari dompetnya dan mengajak keponakannya itu berjalan menuju ke warung di depan rumahnya. Perempuan itu melihat mobil hijau tadi kini sudah masuk di halaman rumah di depan rumahnya. Sepertinya orang yang hendak menempati rumah itu sedang mengeluarkan beberapa barang dari mobilnya. Perempuan itu kini mengamati keponakannya yang sedikit bingung karena harus memilih jajan. Perempuan itu kemudian berjalan pelan lagi menuju ke rumahnya setelah keponakannya membeli jajan di warung tadi. Pandangannya sedikit tertuju pada seseorang yang sedang membawa sesuatu dari mobil di halaman depan rumah di depannya itu ketika Rania menutup pintu pagar.
Laki-laki dengan kulit yang sedikit coklat dan tubuh yang terlihat bugar. Tipe kesukaan Rania yang tidak besar dan terlalu berotot, tapi dia juga bukan laki-laki yang kurus. Baju yang dia kenakan juga sangat sederhana, celana pendek chino dan kaos hitam. Rania tersenyum mengagumi tetangga barunya yang menarik.