Kebahagiaan bulan madu Ayrin dan Adrey di Yogyakarta terasa begitu sempurna, namun kabar buruk datang dan mengakhiri momen indah itu lebih cepat. Di tengah kebersamaan mereka, ponsel Ayrin berdering. Denia, Adik bungsunya menelepon dengan suara panik, mengabarkan bahwa Mama Ayrin masuk rumah sakit lagi dan harus segera dirawat intensif. Kali ini, kondisinya benar-benar drop.
Jantung Ayrin serasa berhenti berdetak. Air matanya langsung menetes. Padahal, beberapa hari yang lalu, ia melihat Mamanya begitu bahagia di hari pernikahannya, bahkan terlihat sangat sehat. Ayrin benar-benar tak menyangka Mamanya bisa sakit lagi secepat ini. Tanpa pikir panjang, Ayrin dan Adrey segera mengakhiri liburan mereka dan segera pulang ke Bandung untuk menemui Mamanya.
Setibanya di rumah sakit, perasaan Ayrin sangat sedih melihat kondisi Mamanya. Wajahnya yang biasanya ceria kini tampak pucat dan lemah, terbaring dengan berbagai alat medis. Adrey memeluk Ayrin erat, berusaha menguatkan istrinya.
Seperti sebelumnya, selama Mamanya dirawat, Denialah yang setia menemani dan menjaga Mama di rumah sakit. Sementara itu, Ayrin dan Mira bergantian ke rumah sakit untuk mengunjungi Mama. Begitu pula Adrey, yang selalu sigap mengantarkan Ayrin ke rumah sakit dan menungguinya hingga selesai. Ia menjadi pilar kekuatan yang tak tergantikan bagi Ayrin di masa-masa sulit ini.