Kabar kehamilan Ayrin membawa semangat baru dalam hidup Adrey dan seluruh keluarga. Setelah masa-masa sulit yang mereka lalui, kehadiran calon buah hati menjadi pelipur lara dan sumber kebahagiaan tak terhingga. Ayrin pun menyambut kehamilan ini dengan penuh tanggung jawab. Ia selalu menjaga kehamilannya dengan sangat hati-hati, mulai dari asupan makanan hingga aktivitas sehari-hari.
Selama kehamilan, Ayrin masih harus bekerja sebagai konsultan senior. Setiap hari, ia mengandalkan ojek online untuk mobilitasnya di tengah padatnya kota Bandung. Meskipun begitu, ia sangat bersyukur karena kehamilannya sangat kuat dan calon bayinya pun kuat dibawa bekerja. Ayrin juga tidak pernah lupa untuk selalu meminum vitamin yang diresepkan dokter demi perkembangan janin dan kesehatannya.
Di saat yang bersamaan, Ayrin dan Adrey harus menghadapi kenyataan pahit bahwa hubungan mereka kembali diuji jarak. Selama hamil, mereka harus LDM (Long Distance Marriage) karena Adrey masih disibukkan dengan proyeknya di luar kota, bahkan di luar pulau. Meskipun mereka tidak mempermasalahkan hal itu karena sudah terbiasa dengan LDR sebelum menikah, ada kalanya Ayrin merasa sangat membutuhkan Adrey di sisinya.
Suatu malam, Ayrin menelepon Adrey dengan suara yang sedikit sendu. "Adrey, kamu tahu nggak? Tadi aku lihat ibu-ibu hamil di kantor ditemenin suaminya. Aku jadi iri deh," ucap Ayrin, mencoba menahan air mata.