Setelah pulang dari Garut, Ryan pun ingin beristirahat dahulu di rumah makanya dia lebih memilih pulang kerumah daripada sekolah seperti Daffa. Ryan masih bingung kenapa terdapat manusia yang semangat belajarnya terlalu tinggi seperti Daffa. Apakah dia tidak capek setelah perjalanan ini.
“Aku pulang” kata Ryan sambil melepaskan sepatunya dan masuk ke dalam rumah.
“oh,Ryan. Kamu sudah bertemu ayahmu?” kata Ibu yang berhenti mengerjakan sesuatu dilaptopnya akibat kedatangan Ryan.
“Iya,Bu. Tadi aku sudah memberinya rangkaian bunga indah.” Jawab Ryan sambil berjalan menghampiri ibu . “beneran? Kalo gitu pasti ayah sangat bahagia. Daffa mana?” tanya Ibu menaruh laptopnya dan beranjak dari sofa.
“Daffa tadi langsung ke sekolah. Nanti pasti pulang.” Jawab Ryan.
“Kalo gitu kamu mandi dulu sana biar segar “ suruh Ibu sambil membelai rambut Ryan dan tersenyum.
“Iya Bu.” Kata Ryan sambil tersenyum juga.
Ryan pun pergi ke kamarnya untuk menaruh barang - barangnya yang dibawa selama perjalanan dan di Garut. Setelah itu dia pun mandi untuk membersihkan diri karena menurutnya badannya kini sudah apek. Ibu yang setelah mengerjakan pekerjaannya, langsung menuju ke ruang makan untuk mempersiapkan makanannya.
“Ibu lauk apa hari ini?” tanya Ryan yang baru saja mandi dengan membawa handuk yang dikalungnya.
“hari ini ibu memasak makanan kesukaanmu “ jawab Ibu.
Ryan pun duduk dimeja makan dengan Ibu. Mereka berdua makan bersama dengan lahap. “Ryan,apakah kamu sudah menemukan adik kamu?” tanya Ibu.
“belum,Bu” jawab Ryan yang mulai sedih .
“sejak kita mengalami kecelakaan di Garut, kita belum bisa menemukan Riana.”kata Ibu sedih.
“sudahlah Bu. Mungkin suatu saat nanti, kita akan bertemu Riana” kata Ryan yang berusaha menenangkan ibu.
***
Keesokan harinya Risa berangkat lebih awal dari sebelumnya bersama kakaknya,Eren menaiki sepeda. Setelah mereka sampai,sepeda mereka diparkirkan di tempat parkir sekolah.
“kak,aku masuk dulu ya” pamit Risa.
“Iya,hati-hati dijalan” kata Eren.
Risa pun pergi meninggalkan kakaknya di tempat parkir. Dia berlari menuju ke kelasnya melalui tangga yang masih sepi. Melihat pintu kelas terbuka, Risa berhenti berlari. Tanpa ragu dia masuk kekelas dan menemukan seseorang siswa laki-laki yang sedang membersihkan kelas. Mendengar terdapat seseorang di balik pintu,sosok tersebut berbalik badan.
“Risa?” Adit terkejut.
“hai..” sapa Lisa “Dit, sendirian disini?”
“mmm,iya. Gue kan piket hari ini. Oh ya tadi ketua kelas kesini tapi pergi lagi, jadi gue sendirian”
“ketua kelas kita, siapa?”
Pintu kelas terbuka dengan keras. “Adit” panggil Ryan dengan terengah-engah.
“itu dia ketua kelas kita” jawab Adit sambil menunjuk Ryan.
“siapa?” tanya Ryan. “lo..” jawab Adit.
“kenapa ini nunjuk gue ketua kelas?” tanya Ryan.
“Ini Risa tanya ketua kelas kita siapa” jelas Adit. “Risa?” tanya Ryan sambil menengok ke sebelahnya.