Tok..tok..tok.. , suara ketukan pintu kamar Eren berbunyi. Eren yang sedang fokus dan seru - serunya menonton sebuah film menjadi sedikit terganggu.
“masuk..”suruh Eren kepada si pengetuk pintu kamarnya yang ternyata adalah Risa. Risa masuk ke kamar Eren lalu menutup pintunya.
“lagi ngapain , kak?” tanya Risa. “nonton film terbaru “ jawab Eren.
“liat...”kata risa sambil mendekati Eren lalu tiduran disamping Eren.
Setelah tiduran disamping Eren, Risa pun melihat film terbaru apa yang sedang ditonton kakaknya ini sampai fokus begitu. Namun lama kelamaan, Risa menjadi bosan dan merasa filmya tidak begitu cocok untuknya. Risa pun teringat akan perintah Adit untuk menyuruhnya minta diantar oleh Eren. Tak berpikir panjang, Risa pun membuka suara.
“kak..” panggil Risa.
“apa?”
“besok antarkan aku ke rumah Ryan ya. Soalnya aku mau kerja kelompok dirumahnya. Terus juga aku tidak tau rumahnya dimana” bujuk Risa.
“mmm.... OK. Tapi naik apa?”tanya Eren. “sepeda?” usul Risa.
“gue pikir - pikir lagi” kata Eren sambil mengangguk - angguk.
Mendengar jawaban Eren, Lisa bangun dari tempat tidur. “mau kemana?” tanya Eren sambil bangun dari tempat tidurnya juga.
“mau tidur, dah ngantuk” jawab Risa lalu menguap. “oh...ya udah. sana... Nanti bangunnya jangan terlambat” usir Eren.
“hmm.. kakak juga. Biasanya kakak yang bangunnya terlambat.” jawab Risa.
“ya udah sana-sana. Good Night sister” kata Eren sambil tersenyum.
“ good night,too” kata Risa sambil keluar dari kamar Eren menuju ke kamarnya.
***
Keesokan harinya, Nara sudah berangkat paling awal, dia menunggu temannya di depan pintu rumah Ryan.
“Nara?” tanya Daffa terheran sambil menenteng sebuah plastik berisi makan.
“Ryannya ada?” tanya Nara. “ada, tuh didalem. masuk” jawab Daffa.
“gue nunggu yang lain dulu di luar” kata Nara dengan tersenyum.
“ya udah, gue masuk dulu “ kata Daffa datar.
Daffa masuk lalu menutup pintu rumah karena Nara menolaknya untuk masuk. Sedangkan Nara sebenanya agak takut sama Daffa. Dia bisa setiap hari ke rumah Ryan, tapi makhluk itu yang bikin Nara takut. Entah apa yang bikin Nara takut. Mungkin dari raut mukanya yang menyeramkan. Nara tadi sempat menahan nafas bertemu Daffa agar tidak terlihat ketakutan tapi percuma pasti ini terlihat.
***
“Risa.... cepat..” kata Eren yang sudah menunggu Risa dari tadi.
“Iya....” jawab Risa sambil menuruni tangga.
Eren berbalik badan lalu keluar rumah untuk mengambil sepeda. “kakak” sapa Risa. Eren berbalik badan lalu memandangi Risa dari bawah ke atas. “ayo..,sudah terlambat nih, keburu jalannya jadi macet. “ keluh Eren. “iya..iya”
***
Sudah sekitar 20 menit, sosok Risa belum datang juga. Nara yang menunggunya hampir bosan namun untungnya Adit sudah datang yang bisa mengatasi sedikit kebosanannya.