Langkah kaki dengan penuh kegugupan pun semakin dekat dengan tujuannya. Dia melangkahkan kakinya dengan menundukan kepalanya bersama seseorang yang di depannya. Setelah sampai di kelas tujuannya,orang yang berada di depannya masuk duluan dan kelas yang sebelumnya ribut menjadi hening.
”Heh! Kalian mulai lagi. Ayo duduk rapi. “ kata orang tersebut yang diduga wali kelas kelas tersebut, Pak Budi
“Anak-anak hari ini kita mendapatkan siswa baru. Kamu yang didepan ,masuklah” perintah Pak Budi
Anak tersebut pun masuk dengan disambut suara riuh dalam kelas . Anak tersebut masih menundukkan kepalanya sampai siswa di kelas tersebut penasaran. Pak Budi memegang pundak anak baru itu yang menandakan untuk tidak apa-apa. Anak baru itu mendongakan kepalanya dan seketika kelas riuh.
“Hai ,perkenalkan nama saya Marisa Azzahra, panggil saja Risa.“kata anak baru tersebut dengan senyumnya.
“pindahan mana?” tanya satu siswa. “Inggris".jawab Risa.
"wahhhh" respon semua murid kompak sambil tepuk tangan meriah.
“Baiklah Risa, sekarang kamu duduk di belakang sana” suruh Pak Budi sambil menunjukkan bangku Risa.Risa pun pergi kemudian duduk di sebelah seorang cowok yang sebagai teman sebangkunya.
“nama gue Adit, salam kenal” sapa Adit sambil mengulurkan tangannya kemudian tersenyum.
“oh iya, salam kenal juga.”jawab Risa dengan senyum dan menjabat tangan Adit.
Setelah perkenalan, jam pelajaran pun dimulai yang kebetulan jam pertama diisi oleh Pak Budi. Pak Budi hari ini kebagian mengajar kelasnya selama tiga jam yang dimana setelah jam ketiga saatnya istirahat. Kriinggg......, jam istirahat akhirnya tiba. Semua siswa pun keluar dari kelasnya yang kebanyakan pada berlarian seperti sedang merebutkan sesuatu.
“Risa,ayo ke kantin.”ajak Adit. “aku mau meyelesaikan catatannya dulu” jawab Risa yang masih fokus akan kegiatannya yaitu menyalin tulisan dari papan tulis ke dalam bukunya.
“ok. Gue kantin dulu ya” kata Adit. Risa menganggukan kepalanya dan kembali menulis. Adit tersenyum dan keluar kelas.
“Adit..” panggil seseorang yang membuat Adit menoleh belakang yang ternyata Eren, temannya sekaligus kakak kelasnya.
”Loh kak, mau kemana?” tanya Adit
“mau ke kantin, bareng yuk!” ajak Eren sambil menoleh kelasnya Adit. Adit menganggukan kepalanya yang berarti setuju.
“Eh, gak jadi. Gue ada urusan bentar. Lo sendirian aja ya” Kata Eren. Adit pun langsung pergi.
***
Setelah Adit pergi, seperti yang dikatakan sebelumnya. Risa melanjutkan catatannya yang belum selesai dari papan tulis sekalian dia menambahkan catatan yang dia pinjam dari buku Adit. Untung tulisnya masih bisa dibaca, kalau tidak bagaimana dia akan memahami materi karena catatan Adit bisa dibilang berantakan dan mungkin hanya Adit yang bisa memahaminya.
“Yes, sudah selesai.Tapi kayaknya Adit udah duluan deh.hhh...,aku dengerin musik pakai headphone aja kalau gitu.” Kata Risa sambil memakai headphone yang dari tasnya dipakai ke telinganya. Eren masuk ke kelas Adit dengan mengendap - endap layaknya pencuri yang masuk ke rumah curiannya.
“ dor..., lo lagi ngapain?” kata Eren yang pas di depan muka Risa.
Risa terkejut sambil melepaskan headphonenya. Sedangkan Eren hanya tertawa melihat reaksi Risa kemudian duduk di sebelah Risa.
“dasar ya. Aku kaget banget liat muka kamu di depan persisku. Kalau kamu kayak gitu lagi aku bilangin mama. “ keluh Risa sambil menabok pundak Eren.
“Hei! hentikan. Sakit tau . lo yang kurang ajar kenapa kesini gak bilang-bilang?” tanya Eren.
“aku udah dirumah tapi kamu udah berangkat“ kesal Risa.
“iya..iya.., gue minta maaf. Gue juga gak tau kan kalau lo pulang hari ini.” Kata Eren sambil mengusap rambut Risa.
” udah liat sekolah ini semuanya belum?” tanya Eren.