Blurb
Di sebuah negeri yang tampaknya stabil namun sesungguhnya rapuh, mimpi bukanlah tempat bernaung dari kenyataan—melainkan alat pengendali paling kuat. Pemerintah mengatur tidur, mengawasi imajinasi, dan menjadikan harapan sebagai senjata propaganda.
Namun, Damar, seorang pemuda biasa, mulai mempertanyakan sistem yang selama ini membentuk hidupnya. Setelah mengalami mimpi yang berbeda—mimpi yang tidak diprogram, yang mengandung benih kebebasan—ia terseret dalam jaringan bawah tanah bernama Para Pembisik Mimpi. Di sinilah perjuangan dimulai: untuk membangunkan negeri yang terlalu nyaman dalam tidurnya.