Negara, Hidup dan Mimpi

Renaldy wiratama
Chapter #7

Pemilu dalam Tidur

Pengumuman itu datang lewat speaker yang berbunyi di setiap kepala kami saat tidur:

“Rakyat terkasih, bersiaplah untuk Pemilu Tahunan Dalam Tidur. Demi stabilitas dan keharmonisan nasional, kalian akan memilih pemimpin dari tiga kandidat resmi. Ingat, suara Anda akan menentukan ilusi Anda!”

Tiga kandidat muncul di layar besar dalam mimpi kolektif:

  1. Tuan Senyum – mantan penyair yang kini fasih berbicara dalam angka pertumbuhan.
  2. Ibu Stabilitas – mantan aktivis yang kini menjadi juru bicara lembaga tidur nasional.
  3. Robot No.7 – program AI yang dibentuk untuk meniru kemauan mayoritas diam.

Tak ada kolom kosong. Tak ada pilihan “tidak memilih”. Di mimpi ini, abstain dianggap pengkhianatan.

S merayap masuk ke sistem pemilu bawah sadar. Ia dan kelompok Pembisik lainnya menyebarkan kertas suara alternatif: kosong, tanpa nama, hanya tertulis:

“Bangunkan Aku.”

Saat hari pemilu tiba, mimpi seluruh negeri disinkronkan. Kami berkumpul di sebuah lapangan luas yang berbentuk tengkorak. Mikrofon raksasa membacakan janji kampanye, yang semuanya terdengar sama:

“Kami akan memperindah tidur Anda.”

Lihat selengkapnya