Negeri Fir'aun Dan Rujak Ibu

Rosikh Musabikha m
Chapter #15

Ujicoba

Peluhnya bercucuran dengan deras. Setelah mencoba untuk kali ketiga dan cita rasanya tak juga sesuai dengan harapan. Rozak sekali lagi berpikir dengan keras, mencoba mencari kesalahannya. Rozak membuat jeda untuk sesaat, kembali berpikir tentang olahan yang dirasanya mungkin ada sesuatu yang kurang. Tapi dimana dan di bagian apa? Sejak awal ia sangat yakin Bahwa dirinya telah memperhatikan berbagai resep dan bumbu serta cara mengolah ibu dengan seksama dan penuh perhatian. Mulai dari menuangkan dua petis yang memiliki cita rasa berbeda antara satu dan lainnya, kemudian bumbu lainnya semisal cabe, pisang batu hingga garam Iya lihat dengan lengkap. Hanya satu yang membuat ia sedikit ragu, yakni seberapa banyak takaran yang harus ditaruh di atas cobek besar untuk diulek menjadi satu kesatuan.

"Aku harus bagaimana ini? Ternyata membuatnya tidak semudah yang kubayangkan," keluh Rozak. Roman-romannya ia terlihat hampir frustasi, keringatnya mengucur dengan deras bak hujan zenital di sore hari.

Pemuda itu sejatinya sangat yakin ia telah memperhatikan cara pengolahan rujak cingur ibunya berkali-kali, hampir setiap hari.Tak lekang ia mengintip dapur ketika sang Ibu meracik bumbu rujak. Satu hal yang tidak Dirinya ingat dengan pasti, seberapa takaran setiap bumbu yang remaja itu tuang pada cobek. Membuat dirinya hanya bisa menerka-nerka setiap kadaran yang harus dirinya curahkan pada anak batu di hadapannya. 

"Susah aku membuatnya, berkali-kali pula. Tapi Apakah aku harus menyerah saat ini?" ia mulai putus asa. 

Memang, ini bukan hari pertama Rozak membuat rujak cingur. Setelah melakukan puluhan kali pengamatan saat ibu membuat rujak cingur, meski hanya dari kejauhan. Rozak memerlukan banyak waktu untuk menemukan tempat ternyaman melakukan Kan ujicoba pembuatan rujak cingur khas ibu. Setelah melewati seribu kegundahan demi mendapatkan lokasi yang tepat melangsungkan eksperimen supaya tidak ketahuan Sang bunda. 

Sebelum mendapatkan tempat ini, awal mulanya remaja berambut Ikal itu melakukan percobaannya dalam pembuatan rujak cinggur dengan cita rasa yang khas di dapur saat tengah malam. Tetapi ia harus menekan volume sedemikian rupa dan penuh kehati-hatian supaya tidak menimbulkan suara gaduh sehingga ibunya terbangun dan mengetahui apa yang ia kerjakan. Menyadari apa yang ia perbuat tidak membuahkan hasil, Rozak berniat melakukan lagi. Tetapi ia harus memutar otak ketika dirinya tersadar bahwa adakalanya Ibu terbangun tengah malam Jam untuk ke buang air kecil ke belakang atau sekadar mengambil air minum ke dapur lantaran kehausan. Maklum, cuaca surabaya akhir-akhir ini lumayan gerah. 

Lihat selengkapnya