Negeri Tanpa Cermin

Mizan Publishing
Chapter #3

Negeri Tanpa Cermin

Ratu Folorinia baru saja mengeluarkan perintah kepada Peri Isabella ... .

"Buang semua cermin di Negeri Protozall supaya mereka kapok! Saya ingin mereka bisa berubah dan introspeksi diri!" kata Ratu Folorinia kepada Peri Isabella. Peri Isabella mengangguk.

Ratu Folorinia dan peri-perinya yang cantik dan mungil tinggal di Negeri Protozall. Negeri itu sangat nyaman, tapi tidak aman. Negeri itu nyaman karena banyak sekali tempat bermain, peristirahatan, swimming pool, tempat merumpi, dan coffe shop. Tapi, negeri itu tidak aman karena penduduknya sangat mudah tersinggung dan sensitif. Jadi, siapa pun yang mau berkunjung ke Negeri Protozall, sebaiknya dia mengenali dulu sifat dari penduduk Negeri Protozall. Nah, Syifa dari Negeri Dex punya cerita tentang kunjungannya ke Negeri Protozall. Simak deh, ceritanya!

Fyuuuh ... ! Aku dapat tawaran untuk berlibur ke Negeri Protozall! Waaahhh ... senang banget! Negeri itu, kan, nyaman. Eh ... tapi, tidak aman!

Fyuuuh ... ! Aku jadi bingung, nih ... terima tidak ya, tawaran dari majalah Zany? pikir Syifa seraya berbaring di atas tempat tidurnya.

"Syifa ... sebaiknya, kamu pikir ulang saja dulu! Ini, Mama buatkan secangkir kopi dan semangkuk pop corn! Nikmatilah agar pikiranmu segar kembali!" kata mama saat memasuki kamar Syifa.

"Ah, Mama ... bikin kaget saja! Syifa juga sedang memikirkannya, Ma. Ehmmm ... di sana, kan, banyak taman bermain. Asyik lagi ... hihihi ... . Di sana juga, ada toko buku yang menyediakan banyak ensiklopedi gitu ... iiih ... asyik banget, deh!" seru Syifa. Dia pun mulai meminum kopi yang disediakan oleh mama.

Tiba-tiba ... .

 "Anak kecil, kok, dikasih kopi? Nggak baik, dong! Sini untuk Papa saja!" kata papa tiba-tiba sambil bercanda.

"Lho, Papa? Enak saja!" kata Syifa.

"Kafeinnya rendah, kok, Pa! Itu, kan, kopi susu ... lagi pula cuma sesekali aja, kok! Papa mau?" kata mama.

"Hohoho ... boleh! Lima gelas, ya!" pesan papa.

"HAAAH?!?" Mama dan Syifa mendelik kaget.

"Lima?"

"Lima, Pa???"

"Iya ... !"

"Lho?!?"

"Hahaha ... bercanda! Sama pop corn-nya, ya!" kata papa.

Lihat selengkapnya