Sore itu, pada bulan agustus tahun 2009 , dalam suasana yang super duper sendu, menurut bahasa anak pada zamanmu yang lazim disebut dengan zaman now. Masih terpampang jelas dalam ingatanku , langit berwarna kelabu seakan-akan air hujan akan segera mengguyur desaku yang terletak di perbukitan yang masih masuk dalam wilayah kabupaten Malang.
Aih dalam suasana yang seperti itu, semua mungkin setuju dengan apa yang ada dalam pikiranku. Ssst yang paling enak dan maknyuss adalah makan-makan sesuatu yang hangat- hangat yang masih mengepulkan asap-asap kenikmatan, aih semisal gorengan tempe menjes atau tempe gembos favorit kebanyakan orang didesaku dengan ditemani kopi hitam yang juga masil mengepulkan asap kenikmatan.
Heum rasanya aku sudah seperti ada di surga dan membawaku ke awang-awang sobat. Aih sayangnya itu hanya angan-anganku tok. Realitasnya tak demikian, aku justru berada pada posisi meneng greg seperti patung tanpa ada sesuatu yang kukerjakan atau sesuatu yang kumakan sobat. Terus terang aku dilanda rasa bosan yang tak berujung seperti lagunya alm glen fredly .
Yah asal kau tahu sobat, aku hanya berdiri sebagai penonton untuk melihat muda-mudi yang berjoged poco-poco yang pasti bagi engkau yang hidup pada zamanku pasti sangat familiar dengan gerakanya, dalam durasi yang tak lama, dimana mereka terpaksa buyar gara-gara kami tak mampu mengelak dari Skenario Gusti Alloh yang secara tiba-tiba mengguyurkan air hujan dalam jumlah banyak, alias sangat - sangat lebat.
Dengan begitu dalam keadaan yang koncar-kancir sembari berteriak udan beberapa kali, mereka semua termasuk aku berhamburan pulang ke rumah masing-masing layaknya kawanan tawon yang rumahnya rusak. Aku pun pulang dalam keadaan baju setengah basah dan agak membuatku kedinginginan. Maklum saja, aku sudah lama tak ada di desaku. Yap aku sudah lama merantau di pulau seberang. Jadi daya tahan tubuhku, terhadap rasa dingin rodok kendo sobat. Aku pun segera ganti baju dan leha-leha sembari menyetel lagu Band Noah. Dalam suasana hujan yang sudah tak terlalu lebat, aku memilih lagu tak ada yang abadi sebagai temanku dalam suasana sore yang super duper sendu kalau menurut anak zamanmu sobat. Dan lagu pun berputar secara ajaib he he he.
Takkan selamanya
Tanganku mendekapmu
Takkan selamanya
Raga ini menjagamu
Seperti alunan detak jantungku
Tak bertahan melawan waktu
Dan semua keindahan yang memudar
Atau cinta yang telah hilang
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Oh ...
Biarkan
Aku bernapas
Sejenak
Sebelum hilang
Takkan selamanya
Tanganku mendekapmu