"Good afternoon, Sepupuku," sapa Nelissa riang. Dia baru sampai di rumah setelah bersantai bersama Morgan di Peace Lake.
"Kak Nelissa! Kenapa baru pulang?" tanya Kattie cemas.
"Aku punya teman baru, Kattie .... Namanya, Morgan Mourn. Tadi, kami pergi ke Peace Lake dulu," jawab Nelissa.
"Kamu belum makan siang," kata Ron mengingatkan.
"Sudah, dua potong egg roll. Memangnya, menu makan siang hari ini apa, Betty?" tanya Nelissa kepada Betty.
"Nasi goreng sosis! Tadi, Dealy yang paling banyak makan," jawab Betty sambil melirik ke arah Dealy yang cemberut.
"Sudah, sudah! Mana nenek?" tanya Nelissa kepada Gerg.
"Di dalam, sedang merajut!" jawab Gerg.
Nelissa pun mencari nenek ....
"Halo, Nenek!" sapa Nelissa riang begitu melihat neneknya.
"Halo juga, Sayang. Ada apa?" tanya nenek lembut.
"Ng ... Nek, buatkan Nelissa saputangan, dong. Yang satu warna pink bertuliskan 'Nelissa'
dan satu lagi warna biru bertuliskan 'Morgan'.
Bo leh tidak, Nek?" pinta Nelissa.
"Boleh. Tapi, Morgan itu siapa?"
"Morgan itu teman baruku di Crueystal School. Besok sudah jadi belum?"
"Tentu saja, untuk cucuku tercinta."
"Terima kasih, Nek!" kata Nelissa sambil memeluk neneknya.
Teng! Teng! Teng!
***
Saatnya makan malam. Nelissa melompat dari ranjang dan langsung menuju ruang makan yang hangat dan penuh cinta.
"Cucu-Cucuku, Kakek harus memberi tahu bahwa besok merupakan awal musim dingin," kata kakek.
"Yeaaah ...!" sorak ketujuh cucunya dengan girang.
"Ssst ...! Kakek peringatkan, besok kalian wajib memakai mantel, topi, syal, sarung tangan tebal, kaus kaki, dan sepatu bot."
***
"Morgan!" sapa Nelissa saat menyusuri jalan setapak yang tertutup salju di depan Jalan Diamond.
Morgan pun menoleh.
"Oh, good morning, Nelissa!" balas Morgan sambil berlari menghampiri Nelissa. Mereka pun berjalan bersama menuju Crueystal School.
Sekolah masih sepi. Nelissa mengusulkan untuk pergi ke Botanical Garden dan menikmati udara yang pasti semakin dingin. Morgan pun setuju.
"Good morning, Mister Peter!" sapa Nelissa dan Morgan berbarengan.
"Oh, ternyata kalian, Nona Wayne dan Nona Mourn!" kata Mr. Peter sambil membetulkan letak topinya. Mereka pun mengangguk.
Beberapa saat kemudian ....
"Well, Mister Peter, kami ke ground floor dulu, ya," pamit Nelissa.
"Untuk apa kita ke sana?" tanya Morgan.
"Aku ingin membeli camilan. Aku lapar," jawab Nelissa sekenanya.
Nelissa membeli sekotak muffin kacang dan sekotak brownies. Morgan membeli cola dan cokelat panas. Mereka membawa jajanan itu ke balkon.
"Nyam! Muffin ini enak sekali! Aku suka muffin kacang!" kata Nelissa sambil mengelap mulutnya yang belepotan muffin.
"Aku lebih suka brownies cokelat ini," komentar Morgan. "Cokelat panasnya juga enak. Crueystal School memang top!"
Nelissa menghabiskan cola-nya, lalu melihat jam tangannya. Waktu baru menunjukkan pukul sembilan. Berarti masih ada waktu satu jam lagi sebelum sekolah dimulai.
Morgan menghela napas sambil bersandar di bangku ....
"Lebih baik, kita ke ber-skating di lapangan basket, yuk!" ajak Morgan. Nelissa mengangguk dan berlari membuntuti Morgan.
Mereka pun sampai di lantai satu, di lapangan basket. Morgan mengajak Nelissa ke ruang olahraga untuk meminjam sepatu untuk skating.
"Wiiih! Ayo, Nelissa! Ini menyenangkaaan!" teriak Morgan yang sudah mulai berseluncur. Perlahan tapi pasti, Nelissa pun menjejakkan kakinya di lapangan basket yang beku itu. Tidak lama kemudian, dia pun sudah ber-skating ria.
"Waaa! Ayo, Morgan ... kejar aku!" tantang Nelissa sambil meluncur cepat.
"Hosh ... hosh ... sudah cukup, Nelissa!" pinta Morgan sambil tertawa. "Ayo, kita kembali ke kelas saja!"
Setelah mengganti sepatu, mereka pun berlomba untuk sampai di kelas duluan.
"Hahaha ... aku menang!" sorak Morgan senang sambil mengelap keringat. "Nelissa, kapan-kapan kamu ke rumahku, ya. Aku kesepian.