Hari mulai gelap saat Vex, Spectra, dan VX-01 kembali ke markas mereka setelah pertemuan di Phantom Pulse. Datachip yang diberikan Lysara telah membuka pintu menuju rahasia terdalam NexTech. Namun, mereka sadar bahwa mereka sedang memasuki wilayah berbahaya, di mana satu kesalahan bisa berakibat fatal.
Vex menatap layar holografik yang menampilkan jaringan korporasi NexTech dengan lebih detail. "Arcturus Vale bukan hanya sekadar CEO. Dia adalah otak di balik The Veil, pengendali utama yang selama ini bersembunyi dari pandangan publik."
Spectra mengangguk serius. "Data dari Lysara memperlihatkan bahwa Arcturus menggunakan teknologi canggih untuk menyembunyikan identitasnya, bahkan dari sistem pengawasan NexTech sendiri."
VX-01 memproyeksikan peta digital yang menunjukkan markas rahasia NexTech di bawah kota, tersembunyi di bawah pusat teknologi tinggi. "Ini adalah lokasi yang kita harus tembus jika ingin menghentikan proyek The Veil."
Mereka tahu itu bukan tugas yang mudah. Markas itu dilindungi oleh sistem keamanan tercanggih, baik secara fisik maupun digital. Namun, ketiganya yakin bahwa keberanian dan kecerdasan adalah kunci.
Vex menghela napas panjang. "Kita harus menyusun strategi dengan matang. Aku tidak bisa membiarkan NexTech menguasai pikiran manusia lebih jauh lagi."
Beberapa hari berikutnya mereka mempersiapkan segala peralatan, mengasah kemampuan hacking Spectra, dan menguji perangkat pelindung digital VX-01. Setiap malam dipenuhi dengan rencana dan latihan intensif.
Di saat yang sama, di dalam bayang-bayang, Arcturus Vale mulai melakukan manuvernya sendiri. Dia mengirimkan tim elit pengawal bayangan, yang dikenal dengan nama "Phantom Guard," untuk memburu Vex dan timnya.
Suatu malam, saat Vex sedang memantau sistem kota, alarm markas berbunyi. "Mereka tahu posisi kita," ujar Spectra panik. "Phantom Guard sudah di sekitar."
Vex langsung mengaktifkan protokol perlindungan. "Kita harus segera pindah. Bawa datachip dan perangkat penting lainnya!"
VX-01 memimpin evakuasi dengan menonaktifkan sistem pelacak dan menciptakan jalur kabur yang tidak terduga. Mereka menyelinap keluar dari markas lewat terowongan rahasia bawah tanah yang hanya sedikit diketahui.
Di lorong gelap itu, suara langkah kaki berat mendekat. "Phantom Guard!" teriak Vex. "Cepat, ke kiri!"
Mereka berlari kencang, menghindari jebakan dan perangkap elektronik yang dipasang NexTech. Adrenalin memuncak, tetapi ketiganya berhasil keluar ke permukaan.
Sesampainya di tempat aman, Vex menatap langit malam penuh bintang, berbisik, "Mereka tidak akan berhenti mengejar. Kita harus lebih cepat."
Spectra mengecek ulang datachip. "Informasi tentang titik lemah Arcturus sudah mulai terlihat. Kita harus segera bertindak."
VX-01 menambahkan, "Setiap langkah kita harus penuh perhitungan. Lawan kita bukan hanya manusia, tapi teknologi yang mengendalikan pikiran dan persepsi."
Vex mengangguk penuh tekad. "Aku tidak peduli seberapa kuat mereka. Kita harus hentikan The Veil sebelum semua terlambat."
Namun, di balik ketegangan itu, satu pertanyaan terus mengganggu pikirannya: Apakah ada orang dalam di antara mereka yang mungkin berkhianat?
Malam itu, di sudut lain kota Neuropa, Arcturus Vale memandang layar monitor dengan senyum dingin. "Mereka pikir bisa melawanku? Saatnya aku tunjukkan kekuatanku yang sesungguhnya."
Keesokan harinya, Vex duduk termenung di sebuah ruangan tersembunyi di markas bawah tanah mereka. Pikirannya dipenuhi oleh kekhawatiran yang semakin dalam. Meski mereka berhasil meloloskan diri dari serangan Phantom Guard, ancaman yang sebenarnya masih mengintai dalam bayang-bayang yang tak terlihat.
Spectra, dengan mata yang lelah tapi penuh perhatian, menatap Vex. "Ada sesuatu yang aneh, Vex. Aku menemukan adanya aktivitas mencurigakan di jaringan internal kita. Seseorang mungkin membocorkan informasi."
VX-01 memproyeksikan data yang baru saja ia kumpulkan. "Log akses digital menunjukkan ada sesi yang tidak sah. Waktu dan sumbernya sangat tersembunyi, tapi bisa jadi berasal dari salah satu orang di dalam tim kita."
Vex mengerutkan dahi, rasa curiga mulai merayapi pikirannya. "Kita tidak bisa saling menuduh tanpa bukti, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan ini."
Spectra berdiri dan menggelengkan kepala. "Kita harus lakukan pemeriksaan internal secara diam-diam. Jika ada pengkhianat, dia harus kita ketahui sebelum semuanya terlambat."
VX-01 menambahkan, "Aku akan mulai pemantauan nonstop, mencoba mengidentifikasi pola anomali."