Kota Neon City tetap berdengung dengan gemerlap lampu dan deru kendaraan udara, seolah tak peduli dengan gelombang pergolakan yang melanda di bawah permukaannya. Di dalam ruang komando Neon Drift, suasana masih tegang meski pertempuran dengan drone tadi berhasil dilalui.
Vex duduk terpaku di depan layar holografik, matanya memindai data yang terus berdatangan. "Kita punya waktu terbatas," katanya pelan, "NexTech tidak akan tinggal diam. Mereka sudah tahu bahwa kita semakin dekat dengan inti rahasia mereka."
Zaira berdiri di sampingnya, wajahnya serius. "Aku sudah berhubungan dengan jaringan bawah tanah. Mereka bersiap mengadakan serangan balasan jika kita bergerak terlalu cepat."
"Jadi kita harus ekstra hati-hati," tambah Nyx, yang sedang memperbaiki sistem pengintai komunikasi mereka.
Rylan tampak gelisah di sudut ruangan. "Ada sesuatu yang tidak beres. Sejak kemarin, sinyal dari beberapa anggota tim mulai kacau. Aku menduga NexTech sudah menanam spyware di salah satu perangkat kita."
Spectra mengangguk setuju, "Aku sedang mencoba mengisolasi sumber gangguan. Tapi NexTech pintar, mereka menyembunyikan jejaknya di jaringan terluar."
Vex menarik napas panjang. "Ini berarti kita harus lebih waspada terhadap perangkat kita sendiri."
Di luar ruangan, lampu hijau dari panel keamanan mulai berkedip, menandakan aktivitas mencurigakan. Vex berdiri cepat, "Semua, kumpul sekarang. Kita harus cek sistem keamanan."
Saat mereka berkumpul di ruang utama, layar holografik menampilkan titik merah yang bergerak cepat di peta kapal. "Ada penyusup di dalam Neon Drift!" seru Zaira.
Tanpa aba-aba, semua anggota tim mengeluarkan senjata mereka, bersiap menghadapi ancaman. Vex memerintahkan, "Jangan tembak dulu, kita harus tangkap hidup-hidup."
Jejak merah itu bergerak cepat, bersembunyi di balik panel dan lorong-lorong gelap. Nyx mencoba melacak dengan alat pengintai infra merah, tapi penyusup itu tampaknya sangat terlatih.
"Tangkap dia sebelum dia bisa kabur," perintah Vex.
Dalam hitungan menit, pengejaran intens terjadi di dalam Neon Drift. Lorong-lorong yang sempit dan berkelok membuat situasi semakin sulit. Lampu darurat menyala, menciptakan bayang-bayang dramatis di dinding.
Tiba-tiba, sosok gelap muncul di ujung lorong, sebuah siluet yang tampak sangat familiar bagi Vex. "Rylan?" teriaknya.
Rylan berhenti dan menoleh dengan tatapan dingin, "Maaf, Vex. Aku tidak punya pilihan lain."
Semua anggota tim terkejut, tapi Vex mencoba menenangkan situasi, "Kenapa, Rylan? Apa maksudmu semua ini?"
Rylan menatap tajam ke arah layar holografik, "Aku sudah tidak tahan menjadi pion di antara perang ini. NexTech menawarkan sesuatu yang aku butuhkan, sesuatu yang kalian tidak bisa berikan."
Zaira melangkah maju, "Apa itu?"
Rylan menghela napas, "Informasi tentang keluargaku. Mereka yang menyandera keluargaku ingin aku bekerja sama dengan mereka."
Vex menatap dalam-dalam ke mata Rylan, "Jika itu yang kau inginkan, kenapa kau harus melukai kami?"
Rylan menggeleng, "Aku tidak ingin melukai kalian. Aku hanya ingin bertahan hidup."
Seketika, Spectra memperingatkan, "Kita tidak punya banyak waktu. NexTech sedang mengirim pasukan pengganti."
Vex memutuskan untuk mengambil risiko, "Rylan, jika kau benar-benar ingin keluar dari semua ini, kita bisa membantumu. Tapi kau harus bersikap jujur dan membantu kita menghancurkan NexTech dari dalam."
Rylan mengangguk pelan, "Aku akan membantu. Tapi kita harus cepat."
Dengan bantuan Rylan, Neon Drift mulai menyusun rencana baru, menyiapkan jebakan untuk NexTech dan mengamankan jaringan komunikasi mereka dari penyusup.
Namun, di balik upaya itu, ancaman yang lebih besar masih menunggu di bayang-bayang. Apakah mereka bisa bertahan melewati badai yang semakin mendekat? Dan bisakah mereka mempercayai satu sama lain di tengah pengkhianatan dan rahasia yang tersembunyi?
Rencana yang disusun dengan cepat dan penuh tekanan itu membuat Neon Drift berdenyut lebih kencang dari biasanya. Vex, Zaira, Nyx, Spectra, dan Rylan kini berhadapan dengan tugas yang lebih berat daripada sebelumnya: mengungkap jaringan NexTech dari dalam dan sekaligus menyelamatkan diri mereka sendiri.
Vex mengawali pertemuan darurat di ruang komando. "Kita harus memutuskan siapa yang akan masuk ke sistem pusat NexTech. Rylan, kau paham sistem mereka lebih baik daripada kita."
Rylan mengangguk pelan, namun jelas ada ketegangan di matanya. "Aku akan membantu mengakses server utama NexTech, tapi aku butuh kalian untuk mengawasi di lapangan. Mereka tidak segan menggunakan kekuatan penuh jika kita ketahuan."
Spectra menggeser alat pengintainya, "Aku bisa memblokir sebagian besar sinyal masuk agar kita tidak mudah terlacak, tapi kita harus cepat."
"Waktu kita sangat terbatas," tambah Nyx, "Server NexTech ada di bawah menara pengawas utama mereka. Itu berarti kita harus melewati wilayah yang dijaga ketat."
Zaira menatap layar peta holografik yang memuat denah wilayah NexTech, "Ada beberapa titik lemah yang bisa kita manfaatkan, tapi semua beresiko tinggi."
Vex menghela napas, "Kita tidak punya pilihan lain. Kalau kita tidak bertindak sekarang, NexTech yang akan menyerang kita terlebih dahulu."
Mereka membagi tugas secara rapi. Rylan bersama Vex dan Nyx akan masuk ke dalam sistem NexTech, sementara Zaira dan Spectra memimpin tim keamanan untuk menjaga area luar.