Pagi itu Neon City diselimuti kabut tipis yang membuat cahaya lampu jalanan terlihat samar dan redup. Namun di markas rahasia Neon Drift, suasana justru terasa panas dan tegang. Vex duduk di depan layar holografik yang menampilkan berbagai data hasil peretasan yang baru mereka dapatkan dari laboratorium NexTech. Setiap potongan informasi seperti potongan puzzle yang harus disusun agar mereka bisa memahami rencana besar musuh.
Seraph, yang biasa mengurusi analisis data, berdiri di samping Vex sambil menatap layar. "Ada sesuatu yang aneh," katanya. "Aku menemukan beberapa komunikasi terenkripsi yang mencurigakan antara beberapa pejabat tinggi di kota dan seseorang dengan kode nama 'Orion'. Komunikasi ini berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan sebelum NexTech berkuasa."
Vex mengernyit, "Orion? Aku pernah dengar nama itu, tapi tidak pernah tahu siapa dia sebenarnya."
Zaira yang baru masuk membawa secangkir kopi dan mendengarnya, ikut berdiri di dekat meja kerja. "Ini bisa jadi jejak pengkhianat di dalam kota. Seseorang yang membocorkan informasi dan mendukung NexTech dari dalam."
Rylan melangkah masuk, wajahnya serius. "Kita harus temukan siapa 'Orion' itu. Kalau dia memang pengkhianat, dia bisa membahayakan seluruh perjuangan kita."
Vex mengangguk. "Setiap anggota Neon Drift harus waspada. Tapi kita juga harus berhati-hati, jangan sampai salah tuduh."
Mereka bertiga mulai menyelidiki lebih dalam komunikasi itu. Seraph memanfaatkan jaringan bawah tanah yang selama ini tersembunyi untuk melacak sumber sinyal tersebut. Prosesnya tidak mudah, karena 'Orion' sangat pandai menyembunyikan jejaknya dengan menggunakan server berlapis dan jaringan enkripsi tingkat tinggi.
Hari-hari berlalu dengan penuh ketegangan. Di luar, Neon City tetap berjalan dengan gemerlapnya, tanpa tahu badai yang sedang berkumpul di balik layar. Sementara itu, di dalam markas Neon Drift, ketegangan kian memuncak. Setiap kali ada informasi baru tentang 'Orion', mereka makin yakin bahwa ada pengkhianat di antara mereka — mungkin lebih dekat dari yang mereka duga.
Suatu malam, saat markas sepi dan hanya diterangi oleh cahaya lampu monitor, Vex mendapatkan sebuah pesan misterius lewat kanal rahasia yang jarang digunakan. Pesan itu hanya berisi satu kalimat singkat: "Jangan percaya pada siapa pun."
Vex merasa bulu kuduknya berdiri. Siapa yang mengirim pesan itu? Apakah itu peringatan atau justru jebakan?
Ia segera mengumpulkan Zaira dan Rylan. "Kita harus bertindak cepat. Aku curiga pengkhianat itu sudah mulai bergerak, mungkin mencoba memecah belah kita."
Zaira menatap Vex dengan mata penuh tekad. "Kita harus memperkuat keamanan internal dan menguji loyalitas semua anggota."
Rylan menambahkan, "Kita juga harus waspada terhadap jebakan. Jangan sampai kita terpecah hanya karena kecurigaan."
Mereka memutuskan untuk mengadakan pertemuan rahasia dengan seluruh anggota inti Neon Drift. Dalam pertemuan itu, Vex mengungkapkan temuan komunikasi 'Orion' dan pesan misterius yang ia terima. Suasana menjadi tegang. Semua saling memandang satu sama lain dengan penuh waspada.
"Ini saatnya kita menguji siapa yang benar-benar setia dan siapa yang berkhianat," ujar Vex. "Kita akan melakukan serangkaian tes rahasia, mulai dari pengawasan, pengecekan alibi, hingga pengujian akses data."
Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan ketegangan dan pengawasan ketat. Beberapa anggota mulai merasa tidak nyaman, bahkan curiga satu sama lain. Namun di sisi lain, neon city terus berdenyut dengan aktivitasnya, tidak tahu bahwa di bawah permukaannya terjadi pergulatan yang tak kalah berbahaya.
Suatu malam, Zaira menemukan sesuatu yang mengejutkan. Saat memeriksa data akses sistem, ia melihat ada seseorang yang mengakses data rahasia tanpa izin, menggunakan identitas palsu yang sangat canggih. "Ini lebih serius dari yang kita kira," katanya sambil menunjukkan jejak digital itu kepada Vex dan Rylan.
Vex menghela napas, "Kalau pengkhianat ini sampai ketahuan, konsekuensinya akan fatal. Kita harus segera bertindak sebelum mereka menjebak kita lebih dalam."
Rencana besar untuk mengungkap pengkhianat mulai disusun dengan hati-hati. Mereka memutuskan untuk memasang jebakan digital yang bisa memancing 'Orion' agar menunjukkan dirinya. Selain itu, mereka juga meningkatkan keamanan fisik markas agar tidak ada akses ilegal yang bisa membahayakan.
Malam itu, ketiganya duduk di ruang komando, menunggu dengan napas tertahan. Setiap detik seperti berlari terlalu cepat dan lambat sekaligus. Lampu-lampu monitor menyala, menampilkan data yang terus mengalir.
"Tunggu dan lihat siapa yang akan tergoda dengan jebakan kita," bisik Vex.
Tidak lama kemudian, sebuah peringatan muncul di layar. Ada akses ilegal yang mencoba masuk ke jaringan utama. Alarm berbunyi pelan, tapi cukup untuk membuat mereka semua waspada.
"Kita punya dia," kata Rylan dengan suara penuh semangat dan kewaspadaan.
Vex menatap layar, wajahnya bersinar dengan tekad. "Saatnya kebenaran terbuka. Neon Drift akan bertahan, tidak peduli siapa pun yang berusaha menghancurkan dari dalam."
Malam itu menandai babak baru dalam perjuangan mereka. Jejak pengkhianat mulai terkuak, tapi pertarungan yang sesungguhnya masih panjang dan penuh risiko.
Alarm di ruang komando masih berdengung pelan, memenuhi udara dengan ketegangan yang tidak tertahankan. Cahaya merah dari monitor yang menunjukkan upaya akses ilegal berkelip cepat, memantulkan bayangan wajah-wajah penuh waspada dari Vex, Zaira, dan Rylan. Mereka bertiga berdiri kaku, menunggu reaksi berikutnya dari sang pengkhianat yang mulai terpancing ke dalam perangkap mereka.
"Ini dia, langkah pertama untuk mengungkap siapa 'Orion' sebenarnya," bisik Vex dengan nada penuh semangat dan waspada.
Zaira menggerakkan jari-jarinya dengan cepat di layar holografik, mencoba melacak sumber akses tersebut. "Sinyal ini datang dari sektor bawah kota—Area Dock 17," ujarnya sambil menandai lokasi di peta digital.
Rylan mengangguk. "Dock 17 sudah lama dikenal sebagai tempat berbahaya. Tempat ini dijadikan markas oleh para penyelundup dan kriminal kelas berat. Tidak heran 'Orion' memilih bersembunyi di sana."
Vex menatap layar, mencari pola dalam data yang terus masuk. "Kita harus segera bergerak. Jika pengkhianat itu tahu kita sudah mengendusnya, dia bisa saja melarikan diri atau membuat kekacauan yang lebih besar."
Tanpa membuang waktu, Neon Drift mempersiapkan tim kecil untuk melakukan penggerebekan di Dock 17. Vex memilih anggota terbaik: Rylan, Zaira, dan beberapa teknisi yang ahli dalam operasi rahasia. Mereka bersiap dengan peralatan komunikasi dan persenjataan yang canggih namun tersembunyi, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Saat mereka meninggalkan markas, hati Vex penuh dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi ada rasa waspada yang tinggi, karena mereka menghadapi musuh yang sudah sangat cerdik dan licik. Di sisi lain, ada rasa percaya diri bahwa Neon Drift akan mampu bertahan dan menang melawan pengkhianat itu.