"Rasa harusnya disalurkan dengan kata. Kalau tidak sanggup, goreslah dengan pena membentuk deretan kalimat indah."
====
"Baiklah. Hari ini kita ulangan harian Matematika." Kata pak Regar-selaku guru Matematika dengan tatapan terfokus pada laptop miliknya.
"Yah... Pak. Kok sekarang? Bukannya Minggu depan?" Desah ketua kelas dengan tak semangat.
"Iya, pak. Kami 'kan belum ada persiapan."
"Minggu depan aja ya pak."
"Pak."
Begitulah ocehan murid-murid yang ada di kelasĀ 12 MIPA 4 saat ulangan matematika-nya di percepat. Kalau soal matematika, setiap hari pasti berjalan lebih cepat dari biasanya. Apalagi materinya tentang Sin, Cos dan juga Tan. Bikin geger tak karuan.
"Sekarang keluarkan kertas satu lembar serta satu buah pulpen di atas meja. Selain itu, simpan. siapa yang kedapatan melanggar, saya anggap nilai ulangan kalian nol." Kata pak Regar tanpa menghiraukan ocehan para siswanya.
Pak Regar, dikenal dengan ketegasannya dalam mengajar. Suka kasih ulangan mendadak. Kalau sudah iya, maka dia tidak akan bisa dibantah. Namun diluar kelas, dia ini dikenal dengan guru yang asyik, suka bercanda gurau dengan murid-muridnya.
Tok tok tok
"Masuk," titah pak Regar dengan wibawa.
"Permisi pak. Maaf, saya telat." Nindy berbicara dengan nada pelan. Cengengesan untuk menutupi kesalahannya.
"Alasannya?"
"Tadi saya nemenin seseorang pak. Nyebelin pake banget lagi. Pengen nabok tapi nggak jadi." Jelas Nindy dengan berapi-api.
"Kenapa nggak jadi?"
"Takut ditabok balik pak. Hehe." Nindy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Merasa bodoh dengan tingkahnya barusan.
Sedangkan yang lainnya hanya menonton tanpa mau berkomentar apapun. Berita tentang ulangan, membawa dampak pada mereka.
"Permisi pak." Tiba-tiba saja ada seorang siswi yang muncul dari belakang Nindy. Hingga ia menjadi pusat perhatian. Dalam benak mereka bertanya-tanya, siapakah dia?
"Iya. Kamu siapa?" Tanya pak Regar dengan kerutan di dahinya. Pasalnya siswi ini, baru pertama kali ia melihatnya. Mukanya terasa begitu asing.
"Saya Eira pak. Murid pindahan."
"Nindy, kamu silakan duduk di tempat kamu." Perintah pak Regar.
"Baik pak."
"Dan untuk kamu Eira? Silakan perkenalkan diri kamu." Lanjutnya lagi.
"Baik pak." Eira tersenyum sangat manis.
"Selamat pagi semua.. "
"Pagi!!"