Neophyte : The Destroyer Weapon

Quinceline
Chapter #27

26.Akhirnya Sampai Juga

Sekuat dan sepintar anak muda, pasti akan tetap mengandalkan orang dewasa.


* * * * *


Berkat bantuan Isha yang menuntun para binatang itu, akhirnya mereka sampai juga di kota. Tempat yang sangat dikenali oleh mereka. Devan turun dari punggung beruang. Dia juga membantu Rhea turun. Arya melakukan hal yang sama pada pacarnya. Dirga turun dari badak bercula satu bergabung dengan Devan dan yang lain memandang ke arah kota. 


“Akhirnya kita sampai juga.” Ucap Arya dengan sangat lega.


“Semua berkat Isha.” Devan menoleh dan melihat Isha turun dari atas punggung harimau.


“Makasih, Isha.” Ucap Zura. 


“Dan juga ucapkan makasih untuk hewan-hewan ini, Isha.” Rhea memandang hewan-hewan buas yang mulai mengerumuni Isha.


Isha menganggukkan kepalanya. “Akan aku sampaikan. Aku juga akan menyuruh mereka pergi dari sini. Sangat berbahaya kalau ada orang lain yang melihat mereka.”


Devan mengusap kepala sang adik. “Kamu benar, Isha. Orang lain akan menganggap mereka sebagai ancaman dan akan melukai mereka.”


Isha menyentuh hewan-hewan itu satu persatu. Mengusap kepala mereka penuh kasih sayang. Setelah itu Isha berdiri dan melambaikan tangannya ke arah hewan-hewan itu sebelum akhirnya para hewan itu berbalik pergi masuk ke dalam hutan.


“Jadi apa rencana kita selanjutnya?” tanya Dirga.


Devan berbalik menghadap anggota timnya. “Karena kita masih termauk anak-anak, kupikir kita butuh orang dewasa buat bantuin kita.”


“Jadi maksudmu kita harus pulang dan cerita sama orang tua kita?” tanya Arya.


Devan menganggukkan kepalanya. “ Ya. Kita harus cerita sama orang tua kita. Orang dewasa bisa ambil keputusan yang tepat. Karena lawan kita bukanlah lawan yang kecil. Lawan kita adalah pemerintah Indonesia.”


“Kalau begitu kita pulang sekarang. Aku juga kangen sama Abah dan Umi.” Ucap Zura.


“Aku anterin kamu, Ayangku.”


“Sepertinya aku tetap di sini.” Ucap Dirga membuat semua orang menatap ke arahnya.


“Kamu enggak pulang, Kak?” tanya Rhea.


“Aku pulang juga percuma, Rhe. Orang tuaku enggak ada di rumah. Mereka sedang ada pekerjaan di luar negeri.”


Lihat selengkapnya