Neophyte : The Destroyer Weapon

Quinceline
Chapter #40

39.Kembali Berkumpul

Atas kerjasama kita, terlaksanalah yang diinginkan.

Saling memegang satu sama lain, demi satu yang dituju


* * * * *


Isha baru saja keluar dari area seaworld. Dia hendak kembali ke kamp untuk bertemu dengan kakak dan teman-temannya. Dia merasa lega karena semuanya sudah berakhir.


“Jangan bergerak.”


Suara seorang pria menghentikan langkah Isha. Gadis itu bisa merasakan ujung pistol menyentuh kepala Isha bagian belakang. Tampak tentara bernama Thomas yang menodongkan pistol itu ke kepala Isha. Sedangkan Andre berjalan menghampiri Isha dan berhenti di depan gadis itu.


“Apa kamu yang melakukannya?” tanya Andre.


“Melakukan apa?” tanya Isha tanpa takut menghadapi tentara itu.


“Apa kamu yang sudah membunuh Kapten Bima?” tanya Andre.


Isha tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya. “Ya, aku yang melakukannya. Aku yang meminta para hiu untuk memakannya.”


Andre tertawa mendengar ucapan Isha. “Jangan bermain permainan anak kecil, Nona. Bagaimana mungkin kamu bisa menyuruh para hiu itu untuk membunuh sang kapten?”


Isha mengangkat kedua bahunya. “Tentu saja bisa. Aku bahkan bisa meminta singa untuk menerkammu sekarang.”


Andre mendengus kesal. Dia pun melayangkan tamparan di pipi kiri Isha. “Sudah kukatakan jangan melakukan permainan… Aahhh…”


Tiba-tiba seekor singa menyergap Andre dan menggigit pria itu. Andre berusaha membebaskan dirinya tapi gigitan singa itu telah mencabik-cabik tubuh Andre hingga akhirnya tentara itu tewas di mangsa oleh singa.


Thomas melangkah mundur ketakutan. Dia tidak percaya apa yang baru saja terjadi. Temannya diserang singa tepat di hadapannya. Lalu Thomas teringat peringatan Kapten Bima jika mereka harus berhati-hati karena gadis bertubuh mungil itu bisa mengendalikan hewan.


Dengan mulut bernoda darah merah, singa itu berjalan menghampiri Thomas. Pria itu melangkah mundur ketakutan. Dia mengarahkan pistol ke arah singa itu.


“Aku bisa saja menyuruh Paman singa ini untuk berhenti dan enggak menyerangmu. Asalkan kamu mau menuruti keinginanku.” Ucap Isha.


Thomas memandangi singa yang terlihat garang dan siap menerkamnya itu. Lalu tatapannya beralih pada Natasha. Akhirnya pria itu menganggukkan kepalanya. 


“Baiklah. Aku akan menuruti keinginanmu. Bisakah kamu meminta singa ini untuk mundur.” Thomas menunjuk ke arah singa itu.


Isha meminta singa itu untuk mundur. Mengerti dengan keinginan Isha, singa itu berjalan mundur dan berdiri di belakang gadis itu. Mengintip Thomas dari balik tubuh gadis itu.


“Serahkan semua senjata yang ada padamu.” Isha mengulurkan tangannya.

Lihat selengkapnya