NESTAPA DI PUBER KEDUA

Rindiyati mei cayo
Chapter #15

Rani dan Luka Yang Menyadarkan

Suasana rumah sakit siang itu lengang. Di ruang perawatan kelas tiga, seorang perempuan dengan jaket ojek hijau duduk sendirian di kursi plastik yang keras. Tangannya menggenggam gelas kopi instan, namun tidak ia minum. Matanya terus memandangi pasien di ranjang nomor tujuh—laki-laki tua dengan wajah tirus dan tubuh lemah. Separuh kepala pria itu dibalut perban, oksigen masih terpasang di hidungnya.


Itulah Andra.

Dan perempuan itu adalah Rani.


Sudah dua hari sejak Rani menolongnya di jalan. Dua hari pula ia menunggu, berharap pria itu sadar dan bisa memberi tahu siapa dirinya. Tapi Andra hanya membuka mata beberapa kali, lalu terlelap kembali sambil mengigau, menyebut nama-nama yang membuat Rani penasaran:


“Aira… Dira… aku udah pulang…”


Nama-nama itu seperti mantra, terus berulang dalam tidur pria itu.

---

Rani bukan perempuan biasa. Umurnya baru tiga puluh dua, tapi hidup telah menghajarnya berkali-kali. Dulu ia pernah hidup enak—anak tunggal seorang pengusaha warung sembako di Bekasi. Tapi sejak ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi, Rani tersingkir. Ia lari dari rumah dan hidup di indekos kecil, bekerja serabutan hingga akhirnya jadi pengemudi ojek online.


Ia mengenal rasa lapar. Ia akrab dengan bau peluh dan penolakan. Mungkin itulah kenapa ia tak bisa membiarkan pria itu mati begitu saja di jalan.


“Kalau saya yang jatuh, saya juga pengin ada orang yang nolongin,” gumamnya.


Di meja sebelah, perawat muda datang memeriksa infus Andra.


“Masih belum sadar sepenuhnya?” tanya Rani.


Perawat menggeleng. “Belum. Tapi tekanan darah mulai stabil. Syukur aja luka dalamnya nggak terlalu parah.”


“Identitasnya belum ketemu?”


“Nggak ada sama sekali. Dompet kosong. KTP nggak ada. HP? Nggak punya.”


Rani menatap wajah Andra. Wajah yang tampak asing… dan familiar pada saat bersamaan.


---

Sorenya, Rani turun ke bagian administrasi. Ia berbicara dengan petugas data, menanyakan apakah pasien itu bisa dirawat lebih lama tanpa biaya.

Lihat selengkapnya