NESTAPA DI PUBER KEDUA

Rindiyati mei cayo
Chapter #43

Konfrontasi Yang Tertunda Lama

Dira tidak bisa tidur malam itu.

Kehadiran Bu Hana,wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya mengaduk seluruh kepingan masa lalu yang sudah ia pendam dalam-dalam. Tapi bukan itu yang membuat dada Dira sesak. Bukan tentang masa kecilnya yang tercerabut. Bukan tentang pengkhianatan dari orang tuanya.


Yang lebih menyiksa adalah nama Rama yang muncul dari mulut ibunya tadi.


“Dia belum berubah, Nak,” kata Bu Hana dengan suara bergetar. “Dia masih sama… Masih jadi monster yang merusak hidup kita.”


Dira mengepal tangan di balik selimut. Kepalanya penuh. Dadanya terbakar.


Sudah cukup. Sudah terlalu lama ia lari dari bayang-bayang masa lalu. Kali ini, ia harus menatap mata iblis itu.


---


Pagi itu, Dira berdiri di depan rumah tua yang catnya sudah mengelupas. Aroma lembab menyeruak dari sela kusen jendela yang retak. Rumah itu tak pernah berubah. Sama seperti mimpi buruknya.


Pintu terbuka dengan berderit.


Dan di sana berdiri pria tua—dengan mata yang masih menyimpan pandangan manipulatif itu.


“Dira?” suara Rama lirih. “Kau… sudah besar sekarang.”

Lihat selengkapnya