Mila memperhatikan orang yang lalu lalang di sekelilingnya. Pandangan-pandangan kosong, tampak jelas dari beberapa wanita yang menunggu giliran masuk ruang sidang. Mata dan ujung hidung yang memerah, tak jarang mewarnai kecantikan wajah para wanita itu. Tebakan Mila, mereka pasti sedang bingung memikirkan segala sesuatu yang masih belum pasti terjadi di masa depan. Tentunya selain kekhawatiran tentang masa depan, sebongkah penyesalan yang tak kalah besar, juga dapat dipastikan memenuhi seluruh ruang di dalam pikiran para wanita itu. Sama seperti yang sedang ia rasakan kini.
Mengapa kenyataan pahit ini harus terulang lagi?
Apakah aku terlalu egois, karena memilih menempuh jalan seperti ini?
Bagaimana kelanjutan hidupku dan anakku nanti?
Apakah aku akan berhasil melawan dia yang penuh dengan kuasa?
Haruskah aku batalkan saja, dan memaafkannya lalu memberinya kesempatan kedua?
Akankah cerita hidupku nantinya akan berakhir bahagia?