Suara tepuk tangan dari berbagai penjuru sekolah menyambut kedatangannya ke tempat yang Ia tinggalkan selama hampir tiga bulan ini.
Bukan tanpa alasan, gadis cantik yang jago dalam pencak silat itu mewakili sebuah ajang pertandingan bergengsi yang lagi-lagi membuat sekolah bangga karena kemenangannya.
"Selamat Fara, akhirnya usaha kamu selama ini tidak sia-sia" ujar Kepala Sekolah SMA Garuda sambil mengalungkan karangan bunga pada Fara.
"Terimakasih Pak, ini juga berkat support dari bapak dan guru-guru lainnya" ujar Fara lalu tersenyum sumringah.
"Ya, tentu saja kami akan selalu mendukung gadis berbakat sepertimu." Jawab wakil kepala sekolah yang disambut anggukan oleh guru lainnya.
"Kamu sungguh berbakat dalam segala bidang. Orang Tuamu pasti sangat bangga memilikimu" puji guru lainnya yang membuat Fara terlihat sendu.
"Kalau begitu saya pamit ke kelas dulu Pak. Saya ada jadwal piket hari ini" alibi Fara untuk lari dari situasi ini.
"Silahkan. Semoga kamu masih ingat jalan menuju kelas mu" ujar kepala sekolah diakhiri dengan kekehan.
Fara lalu bergegas menuju kelasnya dengan sedikit terburu-buru. Ya, semua orang juga akan melakukan hal yang sama saat dirinya ditonton oleh ratusan pasang mata dengan berbagai macam ekspresi.
"Dih kok balik lagi sih ni anak"
"Masih tau jalan pulang ternyata"
"Kak Fara perfect banget sih. Udah cantik, pinter, jago beladiri lagi"
"Gila enak banget dia, sering bolos tapi gak pernah di hukum"
"Kira-kira menang dapat berapa duit ya?"
"Ih songo banget sih. Sok cantik lagi"
Fara hanya mendengus mendengar ocehan mereka. Dia sudah biasa dengan bisikan orang-orang di sekelilingnya.
Fara sama sekali tidak pernah berniat membalas berbagai penilaian buruk terhadapnya. Ia maklum, kaum iri memang banyak bertebaran di sekolah ini.
"WELCOME BACK OUR BABY!"
Fara hampir terjungkal ke belakang saat baru memutar kenop pintu, kala wajah teman-temannya lah yang ia temui di sana. Tak lupa beserta teriakan membahana yang membuat Fara tak berhenti mengelus-elus dadanya.