"Kita putus!" Ucap Neona tanpa beban.
"Lo benar benar serius dengan ucapan lo?" balas Daffa cowok yang ada di depannya, raut cowok itu memperlihatkan kegugupan.
"Lo! Budek!" Angkuh Neona sambil menodongkan telunjuk di dahi Daffa.
"Tapi gue masih sayang sama lo, Neo," ucap memelas cowok itu jujur berharap neona akan menarik kalimatnya.
"Gue gak peduli," ketusnya membuat harapan Daffa memudar.
Lantas Neona berjalan keluar kantin, namun sebelum keluar, Daffa memegang lengan neona meminta penjelasan.
"Kenapa lo minta putus?" Tanya Daffa meminta penjelasan sambil memegang tangan Neona.
"Karena gue udah bosen," jelasnya enteng.
Kini mereka benar benar menjadi pusat perhatian para murid di kantin, namun mereka tetap diam, karena malas berurusan dengan Neona, cewek paling bermasalah di sekolah.
"Plese, kasih gue kesempatan lagi," pinta Daffa memelas.
"Lo, paham gak sih, gue udah bosen, bego!" sargas Neona, mulai risi dengan kelakuan mantan pacarnya.
"Apa yang buat lo bosen sama gue?" harap Daffa sekali lagi.
"Gue udah bilang, gue udah bosen, paham gak sih lo!" Sargas Neona sambil menarik tangannya lalu keluar dari kantin bersama sahabatnya Rara.
***
Sesampainya di kelas, Rara dan Neona duduk di bangku masing masing dengan makanan yang sudah di atas meja.
"Sumpah, lo hebat banget mutusin segitu entengnya," ucap Rara dramatis.
"Kayak gak tau gue aja," jawabnya enteng.
"Lo udah mutusin 20 cowo secara mengenaskan njirr," sahut Rara meperlihatkan kehebatan Neona.
"Heh! Gue cuma gitu sama tipe cowo yang bajingan, lo kayak ga tau gimana daffa aja," balas Neona tak kalah hebat.
"Iye tau, ya tapikan gitu gitu tetap manusia Neo," ucap Rara kemudian.
"Bomat! Bentar bentar ... lo sebenarnya temennya siapa sih, gue atau Daffa, dari tadi kayak bela si Daffa," curiganya.
"TEMENNYA CEWEK PALING BERMASALAH DI SEKOLAH," balas Rara penuh penekanan.