Ibu ROSITA (pengelola panti) keluar membukakan pagar untuk pak Tejo dan Nira.
"As'salamuallaikum," sapa pak Tejo mengawali perjumpaan mereka.
"Wa'allaikum salam, silahkan masuk, pak!" sambut Bu Rosita dengan hangat.
Pak Tejo pun masuk ke ruang tamu sambil memegang bahu Nira.
"Silahkan duduk!" dengan lembut Bu Rosita mempersilahkan mereka berdua.
Sementara pak Tejo sedang bersiap menyampaikan maksud kedatangannya, keluarlah Ny. ROSIDAH. Wanita tua berumur 69 tahun itu yang tak lain adalah ibunda dari ibu Rosita. Sekaligus, pemilik dan pendiri panti sejak tahun 1981.
Mereka berempat duduk saling berhadapan. Nira tampak sedikit takut sambil terus mencengkeram kencang lengan pamannya. Ia terus menatap kedua wanita itu dengan sorot mata tajam. Pak Tejo mulai menyampaikan niatnya untuk menitipkan Nira, keponakannya itu dan menjelaskan keadaan keluarga Nira.
Gadis kecil nan manis dan polos itu langsung memikat hati ibu panti. Beberapa menit saling bertatap mata, sorot tajam mata Nira seperti membaca ketulusan hati kedua wanita itu. Hingga perlahan cengkeraman tangan mulai dilepaskan dari lengan pamannya dan senyum kecilnya mulai menyirat keluar.