Nira tak lagi melakukan kebiasaan anehnya, terbangun tiap jam 2 malam. Kini ia bisa tidur dengan nyenyak, hingga suatu malam ....
Udara terasa lembab akibat rintik hujan yang membasahi bumi. Di tengah lelap tidurnya, Nira dikejutkan oleh cahaya putih yang begitu menyilaukan matanya. Tampak seorang wanita datang mengenakan baju putih cemerlang dengan wajah berseri-seri. Tak tampak bahwa ia hanyalah arwah yang mengunjungi putrinya di alam tidurnya. Dan berpesan :
"Jangan takut anakku, kamu istimewa. Kelak kau akan terbiasa. Terus lakukan kebaikan dengan keistimewaanmu."
"I ... ibuu!!" Nira terjaga dari tidurnya dengan wajah dipenuhi keringat yang mengucur. Jantungnya berdetak kencang. Rambut panjang ikalnya yang terurai menyiratkan bahwa kini ia telah beranjak remaja. Tumbuh menjadi sosok gadis cantik dengan tatapan mata tajam yang sangat kontras dengan dirinya yang misterius, pemberani dan mandiri.
***
Delapan tahun telah berlalu ....
Teman demi teman telah berganti, ada yang telah diadopsi keluarga baru, dan ada yang mendapat beasiswa kuliah ke luar kota. Hanya Nira yang selalu menolak jika ada keluarga yang hendak mengadopsi dirinya.
Selaras dengan Vano, yang besar dan tua hanya di panti karena memang tak pernah ada keluarga yang hendak mengadopsinya.
Hari ini, adalah hari ulang tahun Nira atau lebih tepatnya SWEET SEVENTEEN. Keluarga besar panti mengadakan pesta sederhana untuk merayakan pertumbuhan seseorang meninggalkan masa kanak dan remaja menuju kedewasaan.
Tampil cantik dengan gaun warna gold dan rambut ikal panjang tersisir rapi. Meski menawan, ia tak pernah menanggalkan sisi kepolosan dan kesederhanaannya.