No Matter What You Are

Adristia Kusumo P
Chapter #4

BAB 3

Sementara di Ruang Guru sedang diadakan rapat yang membahas Farewell party untuk siswa dan siswi Kelas 12 yang akan lulus. “Menurut Bapak dan Ibu Guru siapa yang pantas untuk menjadi ketua perwakilan dari Kelas 11 untuk menyiapkan acara Farewell Party ini?”, kata Kepala Sekolah. Namun para Guru tidak ada yang merespon pertanyaan Kepala Sekolah dan Terlihat dari wajah mereka seperti bingung untuk memilih siapa.Tapi Bu Laila, secara tiba-tiba mempunyai saran. “Saya mempunyai rekomendasi, bagaimana kalau yang menjadi perwakilan kelas 11 itu adalah Renata Ruffini dari IPS dan Theo Xaverius dari IPA?, Karena menurut saya mereka berpotensi membuat acara Farewell Party ini menjadi istimewa!”, kata Bu Laila dengan semangat. Dan memang sudah menjadi rahasia umum di sekolah itu kalau Renata sangat Kreatif dengan ide-ide barunya. Sedangkan Theo terkenal pintar dalam semua mata pelajaran maupun ektrakulikuler. Di tambah lagi, mereka berdua sangat populer di sekolah. Itulah sebabnya Bu Laila memilih mereka.

           Mendengar ide Bu Laila, guru-guru lain dengan semangat langsung menyetujui. Namun salah satu guru berpendapat.“Tapi Bu, ada satu kendala kalau sebenarnya mereka berdua tidak dekat apakah mungkin mereka tidak akan canggung nantinya?, itu akan menjadi masalah kalau kebersamaan mereka seolah dipaksakan sehingga menjadi canggung dalam mempersiapakan acara Farewell Party ini loh bu…”, kata guru itu. Dan memang kayataannya benar dimana Renata dan Theo sebetulnya tidak saling mengenal secara dekat walaupun satu sekolah bahkan mereka saja belum pernah berbicara satu sama lain. Tapi Bu Laila dengan tersenyum menjawab dengan yakin, “Sudah tenang saja mereka pasti akan tanggung jawab dengan acaranya dan nanti saya yang akan membimbing dan koordinasi ini bersama mereka, pastinya mereka akan setuju kok…”, dan meminta semua guru untuk tenang. Karena waktu sudah sangat sore dan telah mendapatkan pilihan yang menjadi perwakilan dari Kelas 11, jadi rapat itu di selesaikan. Dan mereka satu per satu pulang.

Saat di koridor, Kepala Sekolah memangil Bu Laila dan berbicara mengenai rapat Farewell Party tadi. Kepala Sekolah meminta tolong kepada Bu Laila untuk tetap membimbing Renata dan Theo kalau mereka bersedia menjadi perwakilan, sampai acaranya berlangsung. Karena beberapa guru masih mencemaskan mereka yang sebelumnya belum pernah saling berkomunikasi. Dan Bu Laila menyetujui pendapat dari Kepala Sekolah dan meminta tolong Kepala Sekolah untuk tidak mencemaskan mereka berdua. Lalu Bu Laila berpamintan untuk pulang.

Paginya, di Sekolah saat sesudah bel masuk berbunyi terdengar pengumuman dari speaker yang terpasang di masing-masing Kelas. “Pengumuman-pengumuman, bagi yang bernama Renata Ruffini dari Kelas 11-1 IPS dan Theo Xaverius DARI 11-1 IPA, tolong saat waktu istirahat menghadap ke Ibu Laila di ruang guru segera. Terima kasih”. Mendengar pengumuman itu membuat Renata heran, “Frey, tumben banget gue dipanggil”. “Coba gue liat, ada yang salah dari lo gak hari ini”, jawab Freya sembari melihat seragam Renata. “Kayanya gak ada frey, soalnya Guru piket juga gak negur gue tadi”, kata Renata dengan wajah bingung. “Iya, juga gak ada yang salah Ren, jadi Bu Laila kenapa manggil lo?”, jawab Freya dengan wajah kebingungan juga. Renata terdiam sebentar sembari berfikir-fikir, lalu tidak lama kemudian berkata, “Lo denger gak Frey, gue dipanggilnya berdua sama anak dari jurusan IPA. Hmm… kalo gak salah namanya tadi Theo”. “Iya-iya gue denger lo dipanggil berdua sama Theo”, jawab Freya. “Lo kenal dia?”, tanya Renata. “Ya jelas kenal lah, secara dia charming banget tapi misterius gitu orangnya. Udah gitu gak kaya temen-temennya yang lain contonya Gavin, dan dia jarang ngomong sama orang yang gak deket sama dia, gak pernah kelihatan bercanda juga, lebih suka menyendiri. Kayanya cuman lo doang yang gak tau di sekolah ini deh”, jawab Freya dengan antusias. “Oh…, dia temennya Gavin? iya juga sih mereka sekelas”. Jawab Renata. “Mereka juga satu tim Basket”. Tambah Freya. Tiba-tiba Guru masuk ke Kelas mereka, lalu mereka duduk ke tempat masing-masing.

Sementara di Kelas 11-1 IPA. “Woy, lo kenal yang namanya Renata gak?”. Tanya Theo ke Gavin. “Pernah denger doang, soalnya banyak yang ngomongin. Pokoknya setahu gue anaknya itu lumayan suka bantu-bantu bikin ide buat acara Sekolah”. Jawab Gavin. “Dia anak organisasi?”. Tanya Theo. “Kayanya gak deh, cuman suka ngasih usulan ide aja. Karena di minta juga sama pihak Sekolah”, jawab Gavin. “Yang bikin gue bingung kenapa lo berdua di panggil sama Bu Laila? kalian aja gak deket”, tambah Gavin. “Kurang tahu juga gue, pasti ada alasan tersendiri sih Bu Laila manggil gue sama dia. Entar juga tau alasannya apa”, jawab Theo cuek. Kemudian guru masuk kelas mereka dan memulai pembelajaran.

Lihat selengkapnya