No More Broken Heart

Mizan Publishing
Chapter #2

1. Sindrom Merah Jambu Itu, Cinta

Kalau bicara cinta, memaknai dan mengikhtisarkan atau mendefinisikannya dengan serangkaian aksara serta rumusan- rumusan hebat sekalipun, belum dapat kita temukan acuan yang benar-benar mendasari dan bisa dijadikan tolok ukur hakikat cinta sebenarnya.

Cinta sudah tertanam dalam diri manusia, mulai proses penciptaan sampai realitas cinta yang ada. Ingatlah bahwa proses penciptaan manusia itu sendiri pada hakikatnya adalah manifestasi cinta Tuhan kepada manusia. Jauh sebelum Tuhan menciptakan manusia, benih cinta itu sudah tertanam dalam mekanisme penciptaannya, “preconceptofloveâ€. Surah AlMu’minûn (23) ayat 12-14 membisikkan kepada kita bahwa manusia diciptakan melalui rangkaian tahapan, dari materiel (metamorphosis the cell) hingga mengalami satu kesempurnaan bagian tubuh manusia yang menjadi cikal bakal pewaris sifat bagi organisme hidup (gen). Batasan kesempurnaan gen ada pada genom yang berhubungan dengan pewaris sifat dan dihubungkan dengan fungsi sebagai pengendali alami yang dibawa turun-temurun. Di sinilah terdapat gen “cinta†yang akan menjadi pusat cinta di kemudian hari.

Hingga tertiuplah ruh dalam tubuh manusia. Tahapan ini merupakan bagian imateriel yang menjadi tahapan pembentukan kehendak, keinginan, memilah dan memilih, serta cintamencintai, di samping juga ditopang oleh pertumbuhan akal dalam diri manusia. Dengan kata lain, pada tahapan ini jiwa kita merasakan cinta dan dicintai, wujud hub antara Tuhan dan makhluk-Nya, begitu pun sebaliknya.

Lihat selengkapnya