Mia Arsyi tidak pernah menyangka bahwa hidupnya bisa berubah hanya dalam satu malam.
Ia hanyalah seorang sekretaris biasa di perusahaan besar milik Noah Gatra Bumi, pria yang selama ini diam-diam ia kagumi. Noah adalah CEO muda yang karismatik, tampan, dan dingin terlalu tinggi untuk bisa ia capai. Sejak awal bekerja, Mia tahu batasannya. Mengagumi dari jauh sudah cukup baginya.
Namun, semuanya hancur saat skandal itu terjadi.
Malam itu, perusahaan mengadakan pesta perayaan kerja sama dengan investor asing. Sebagai sekretaris, Mia harus memastikan segalanya berjalan lancar. Tetapi siapa sangka, sebuah kesalahan kecil bisa mengubah hidupnya.
Saat itu, Mia sedang membawa dokumen penting menuju ruang VIP, tempat Noah dan para investor berkumpul. Namun, tepat di depan pintu, ia tersandung kabel yang menjuntai di lantai. Tangannya refleks mencari pegangan, dan sialnya, yang ia tarik adalah pegangan pintu.
Brak!
Pintu terbuka begitu saja, membuatnya jatuh tepat ke dalam ruangan. Dan lebih parahnya lagi jatuh ke dalam dekapan Noah.
Para investor menoleh dengan tatapan terkejut. Blitz kamera dari media yang meliput acara langsung menyambar ke arah mereka. Posisi mereka terlalu mencurigakan. Mia berada di pangkuan Noah, sementara tangan pria itu secara refleks menahan pinggangnya.
Bisik-bisik langsung memenuhi ruangan.
"Siapa wanita itu?"
"Apa dia kekasih Tuan Noah?"
"Tidak mungkin! Bukankah dia hanya sekretarisnya?"
Mia membeku. Jantungnya berdegup kencang, bukan hanya karena malu, tapi juga karena tatapan tajam Noah yang menusuknya.
"Saya... saya tidak sengaja," Mia tergagap, buru-buru beranjak dari pangkuan Noah.
Namun, semuanya sudah terlambat. Berita itu menyebar dengan cepat. Foto Mia di pangkuan Noah menjadi headline di berbagai portal berita keesokan harinya.
"CEO Noah Gatra Bumi Tertangkap Basah Bersama Wanita Misterius!"
"Siapakah Kekasih Rahasia Sang CEO?"
Mia ingin menangis. Ia ingin menjelaskan semuanya, tetapi siapa yang peduli? Dunia lebih suka dengan gosip. Dan Noah. Pria itu tidak mengatakan sepatah kata pun. Hingga akhirnya, ia memanggil Mia ke ruangannya.