Hari itu hujan sangat deras dan Aku bermaksud untuk ke perpustakaan kota untuk meminjam beberapa buku sebagai bahan bacaan untuk mengisi waktu liburan. Karena hujan itu Aku terlambat datang dan perpustakaan kota hampir tutup. Untung saja tersisa waktu 30 menit lagi, jadi Aku pun bergegas. Ketika Aku memasuki Perpustakaan, sudah banyak orang yang berkerumun untuk mengisi daftar buku pinjaman.
“Perhatian, waktunya tinggal 28 menit lagi sebelum tutup,” ujar penjaga perpustakaan.
Suara dari penjaga perpustakaan bergema di dalam ruangan, orang-orang mulai mengemasi buku dan barang bawaan. Cukup ramai ketika hari itu adalah hari sabtu, di mana kebanyakan pelajar meminjam buku untuk Mereka pinjam, sebagai bahan tugas di hari Senin, karena di hari Minggu perpustakaan kota akan tutup. Aku pun melewati antrian panjang yang terus bertambah dan orang-orang melirikku sekilas.
Namun kebanyakan dari Mereka selalu memiringkan kepala sambil mengerutkan dahi. Tentu saja, itu bukan hal aneh bagiku. Siapa yang tidak akan heran melihat Pria berbadan kekar dan tinggi yang mengenakan setelan jas lengkap hanya untuk datang ke perpustakaan. Mereka pasti menganggap Aku adalah pemandangan aneh dan langka.
Tak tak tak.
Langkahku santai menuju rak besar berisi buku novel . Novel adalah bacaan yang bersifat menghibur, semua usia menyukainya dan terdiri dari beberapa tema. Kebanyakan dari novel yang paling sering Aku lihat dan banyak peminat adalah novel romantis. Sayangnya, untuk Pria berumur 44 tahun sepertiku yang masih melajang itu terasa canggung. Aku memilih tema novel fantasi yang memiliki hal-hal menarik seperti dongeng. Aku menyukai segala hal seperti kisah dalam dongeng, karena itu sangat mengingatkanku pada mendiang nenekku di Desa.
Beliau sering kali menceritakan sebuah dongeng padaku ketika bersantai di halaman Rumah sambil menatap langit malam. Tak terlupakan bagiku, malam penuh bintang dan hembusan angin semilir menemani setiap cerita yang nenekku lantunkan. Suaranya begitu hangat, membuatku selalu merasa bahagia memilikinya dalam hidupku yang tidak lengkap.
Kini senyum menghiasi wajahku, karena mengingatnya namun itu pasti terlihat jahat dan menyeramkan. Bagaimana tidak, ketika Aku menaiki Kereta bersama atasanku, tanpa sadar tersenyum pada seorang anak Perempuan yang sangat imut yang di gendong oleh ibunya dan ia menangis keras melihat wajahku saat itu.
“Hahaha, apa Kau tidak sadar kalau wajahmu yang sedang tersenyum itu sangat menakutkan dan jahat?” begitu ujar atasanku menepuk bahuku dengan keras. Dia mengejekku, sedangkan Aku merasa ini adalah sebuah ketidak beruntungan.
“Boss. Kau melukai hatiku yang rapuh,” begitu kataku.
“Hahaha,” begitu tawanya.
Atasanku itu malah tertawa terbahak-bahak hingga ada air mata yang keluar di ujung matanya. Dia mengusap air matanya dengan ujung lengan bajunya.
“Kau ini adalah orang yang sangat terlihat menakutkan dengan tubuh besar dan wajah yang garang. Kau tahu, kalau semua bagian Divisi sangat segan terhadapmu bukan karena kau berwibawa, justru karena Mereka takut. Yang paling lucu adalah bahwa Kau itu sebenarnya orang yang lumayan lembut meski kasar dan blak-blakan. Hanya Aku dan beberapa petinggi yang sudah mengenalmu yang tahu sisi pribadimu yang aneh,” ujar Boss dengan sedikit terkekeh.
“Begitukah? Kau punya hobi menggosip rupanya,” balasku tanpa segan terhadap perkataannya.
“Hahaha,” tawanya kembali menanggapi perkataannku.
Dia hanya tertawa, meski mengejek tapi raut wajah dan tatapannya terlihat seperti orang yang prihatin terhadap sesuatu yang menyedihkan. Mengingat beberapa kenangan memang selalu terasa berbeda, seperti sekarang adalah sebuah rekam jejak kehidupan. yah, tentu Aku masih tersenyum sambil memilih novel mana yang mungkin terlihat menarik. Hingga Aku menemukan sebuah novel di rak yang terlihat usang.
“Hm, tema fantasi romantis?” begitu gumamanku. Melihat sebuah novel dengan judul berbahasa Inggris.
BLACK ROUGE adalah judul pada buku novel dengan sampul hitam legam. Novel itu memiliki tema tidak biasa dan sangat jarang untuk sebuah novel, dan novel itu berjudul bahasa inggris dengan sampul hitam dan tulisan timbul berwarna emas. Tak hanya itu Aku merasa kalau bahan dari sampulnya mungkin adalah kulit asli.