Pria tampan berambut putih panjang yang berpakaian mewah layaknya Bangsawan, tengah berjongkok di tepian Danau dan meracau sendirian. Pria itu adalah penerus keluarga Duke Haimas bernama Davi. Semua prajurit yang mengelilinginya tampak binggung dan panik dengan tindakan Tuan muda Mereka.
“Tuan muda, sebaiknya Kita kembali ke Kadipaten sekarang. Anda sepertinya kurang sehat untuk melakukan perjalanan,” ujar seorang Ksatria berbaju jirah dengan jubah berwarna merah. Pria itu pastilah adalah seorang pemimpin pasukan Ksatria.
“Aku tidak apa-apa, hanya sedikit pusing,” balas Davi dengan wajah datarnya dan mengerutkan kening. Namun pikirannya kacau karena Dia adalah sebenarnya Pria bernama Dian Antara yang berumur 44 tahun yang tiba-tiba menjadi seorang Pria muda Bangsawan dalam novel yang sedang ia baca.
Jelas Davi yang ia tahu adalah seorang Antagonis dalam serial Black Rouge seri pertama yang akan mati terpenggal. Dia memikirkannya dengan keras dan sebutir keringat mulai turun dari keningnya. Pria Ksatria yang memiliki jubah merah itu adalah wakil ketua Ksatria pasukan ke-2, yang bernama Folta Domaillesse yang berumur 37 tahun. Dia berlutut dan menepuk pundak Davi.
“Tapi Saya rasa Anda lelah, mari beristirahat dan bermalam disini saja sebelum menuju Ibukota,” ujar Folta dan menuntun tangan Davi untuk berdiri.
Davi berdiri tanpa mengeluh dan menepis tangan Folta kasar. itu adalah tindakan tanpa sadar Davi. Dian sempat kaget dengan tindakannya tersebut, yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Para Prajurit kini terlihat menegang dengan sebuah tindakan tersebut, mengingat bahwa Davi adalah putra Duke Haimas yang sangat terkenal Berandalan dan kasar.
“Kenapa Aku bertindak kasar?” pikir Davi dalam hati.
Pikiran Davi melayang, tidakannya menjadi berbeda tanpa sadar menjadi kasar, sebelumnya ia yang adalah Dian tidak pernah berlaku kasar pada siapapun hanya terkadang berkata kasar sesekali. Dia menduga, bahwa kini sikapnya terpengaruh oleh tubuh yang ia miliki.
Ini sangat merepotkan baginya, ia harus berusaha mengontrol tindakannya dan juga bersiap untuk menghindari alur jalan cerita kematiannya. Lalu Davi ingat, ia dan kelompoknya sekarang tengah menuju ke Ibukota kerajaan. Kerajaannya bernama Ellerass yang adalah sebuah kerajaan yang terbentuk dari faksi Bangsawan yang jatuh karena perang.
Setelah peperangan Pahlawan dari rakyat yang telah mengungsi meninggalkan kerajaan Mereka yang runtuh. Raja Kerajaan Elleras bernama Harless Marquinette adalah seorang Raja yang bukan dari kaum Bangsawan, tetapi dari kalangan Ksatria terpelajar.Dia telah memenangkan perang besar dan menciptakan kedamaian di Benua Barat, menjadi Pahlawan, merangkul semua orang yang telah mengungsi sebagai rakyatnya dan Dia mendapat kepercayaan tinggi untuk membangun kerajaan baru.
Raja Harless sendiri didukung oleh seorang Maharaja bijaksana dari Kerajaan Dewa api. Maharaja itu bernama Indra Jay Agni. Tidak salah, itu adalah kerajaan yang memuja Dewa api. Maharaja sendiri adalah seseorang yang memiliki kekuatan sang Dewa api Agni. Secara turun temurun keluarga kerajaan memiliki kekuatan seristensi ketahanan terhadap api. Mereka tidak dapat dibakar oleh api manapun. Maharaja sendiri punya kekuatan yang dapat membakar satu kerajaan hanya dalam semalam. Bahkan Kekaisaran yang begitu kuat tidak akan mau membuat masalah terhadap sang Maharaja.
Karena itulah Ellerass mendapat perlindungan dan sistem politik yang didukung oleh Maharaja. Yang lebih hebatnya lagi, bahwa sebenarnya hubungan kerajaan Ellerass dan kerajaan Agni lebih erat, karena Raja Harless Marquinette dan Maharaja Indra Jay Agni adalah sahabat lama.
Mereka bahkan membuat perjanjian di mana Mereka berencana menjodohkan anak-anak Mereka kelak, namun perjanjian itu tidak berjalan semestinya karena dikedua belah pihak tidak memiliki seorang Putri, tapi tetap berlangsung dengan adanya pengganti terpercaya dari Raja Harless.
Davi memikirkannya dengan berjalan santai menuju keretanya dan duduk bersandar. Dia tengah melakukan perjalanan menuju Ibukota untuk bertemu sang Raja atas undangan perayaan ulang tahun sang Pangeran Mahkota. Di sanalah awal dari pertemuan dengan tokoh utama beserta tunangannya yang dicerita seri pertama akan memenggal kepala Davi.
“Itu membuatku merinding,” ujar Davi.
Davi berwajah pucat dan meraba bagian lehernya. Dia memikirkan cara agar ia terhindar dari alur kematiannya. Davi si antagonis pertama yang muncul sebagai penghianat kerajaan akhirnya tertangkap, dan dihukum penggal oleh Raja dan yang memegal kepalanya dengan sadis adalah sang tunangan tokoh utama, yang merupakan salah satu Eksekutor terkenal di Benua Barat.