Sebuah Kelompok Bangsawan tiba di dekat Hutan Kabut. Mereka hendak melewati satu-satunya jalan menuju Wilayah Warlocke untuk ke Ibukota. Terdapat simbol kepala Domba pada kereta. Di mana simbol itu hanya dimiliki oleh Keluarga Bangsawan dari Wilayah Tenggara, yaitu Keluarga Bangsawan Duke Syerill Mozak.
Seorang Pria Muda dengan rambut merah muda dan memakai pakaian mewah melirik pada kepala pelayannya yang berada dalam Kereta. Pria muda itu adalah Duke Syerill Mozak, yang dengan santai mengangkat sebelah alisnya. Kepala Pelayan menundukan kepala lalu melaporkan situasi.
“Tuan sepertinya ada hambatan di depan jalan. Saya melihat sebuah Kelompok Bangsawan tengah mengatasi hambatan tersebut,” ujar kepala pelayan kepada sang Duke.
“Dari mana Kelompok Bangsawan itu?” tanya Duke Syerill, lalu ia menoleh dan memandang jendela keretanya.
“Bangsawan dari Wilayah Timur. Saya melihat lambang Gandum pada Kereta Tuan Mereka. Sepertinya itu adalah Bangswan dari Duke Haimas,” ujar kepala pelayan yang bernama William.
“Hm, begitu. Coba Kita sapa Mereka, siapa tahu Mereka butuh bantuan. Kita bantu Mereka agar lebih cepat selesai,”
“Baiklah Tuan, mari kita menepi,”
Tok.. Tok.. Tok..
Sang Kepala Pelayan mengetuk pintu Kereta, lalu sang kusirpun menghentikan jalan kereta kuda Mereka. semua keretapun menepi dan para Prajurit turun dari kuda Mereka. Ketua Prajurit yang memimpin perjalanan menghampiri Kereta utama yang ada di belakannya.
“Tuan. Saya akan menghampiri Kelompok di depan dan menanyakan keadaan di sana,” ujar sang Ketua Prajurit menghadap Kereta utama, di sana Duke Syerill membuka kaca jendela keretanya.
“Baiklah, pergilah dan tanyakan pada Mereka apakah butuh bantuan?” ujar Duke Syerill santai dan memerintahkan Ketua Prajurit untuk menyapa Kelompok Bangsawan lain di depan Mereka saat ini.
“Baik Tuan,” begitu ujar Ketua Prajurit, lalu ia tampak berjalan menuju ke arah banyaknya orang tengah berkumpul. Di sana Ketua Prajurit bertemu pandang dengan Kepala Pelayan Baneta. Mereka pun saling menyapa.
“Salam hormat Saya sekalian. Saya perwakilan dari Kelompok Bangsawan dari Wilayah Barat. Tuan Saya Duke Syerill Mozak, ingin mengetahui situasi sekalian. Apakah Kami bisa membantu?” ujar Ketua Prajurit dengan Etiket yang tepat dalam menyapa Kelompok Bangsawan lain.
Kepala Pelayan Baneta yang berhadapan langsung dengan Ketua Prajurit dari Kelompok Bangsawan Wilayah Tenggara, berjabat tangan dengan Ketua Prajurit itu. Baneta pun tersenyum ramah dan menjelaskan situasi Mereka saat ini pada Ketua Prajurit .
Duke Syerill yang ingin melihat-lihat sekitar, lalu Dia pun keluar dari keretanya. Kepala pelayannya yang bernama William menunduk hormat dan melapor bahwa ia akan menyiapkan sesuatu untuk makan siang sambil istirahat dan menunggu.