Keheningan terjadi karena sebuah seruan kasar, yang muncul karena Davi membentak keras pada Duke Syerill. Tidak ada yang bersuara ataupun bergerak dari posisi Mereka masing-masing dan hanya memandang ke satu orang yaitu Davi. Bahkan Brian yang berada di antara 2 orang yang berseteru itu pun hanya bisa tergagap melihat situasi saat itu. Sayangnya respon tak terduga datang dari Duke Syerill.
“Hahahaha, ugh, hahaha!”
Duke syerill tertawa hingga terbatuk-batuk, itu adalah tanggapan yang tidak ada orang yang akan menduganya sama sekali. Apalagi dengan situasi yang ada bersama Davi di sana.
“Si... Sialan kenapa Kamu tertawaaaa?” ujar Davi kesal dan wajahnya kini semerah tomat. Apakah ia malu atau memang marah dengan tanggapan dari Duke Syerill? Tidak ada yang tahu.
“Aduh! Davi, sikap kasarmu membuatku gila,” begitu yang dikatakan oleh Duke Syerill.
Itu juga bukan respon yang diharapkan dari seorang Bangsawan ke Bangsawan lainnya. Semua orang dalam Kelompok masing-masing kembali bekerja dan mencoba menghiraukan interaksi antara 2 Bangsawan bergelar tinggi yang selalu berseteru itu. Tapi mendadak begitu saja Davi lari kesuatu arah tanpa mengatakan apapun. Duke Syerill yang melihatnya pun perlahan terbelalak dan memandangi tempat kosong.
“Tuungguuuu, Davi! Kau mau ke mana?”
“MENJAUH DARI KU SIALANNNNN!”
“HEY, tunggu!”
Itu adalah sebuah pemandangan yang aneh, 2 orang Bangsawan itu saling kejar-kejaran di sekitar pinggiran jalan dan mengelilingi sisian hutan. Brian dan 2 ekor kelinci menatap keduanya dengan pandangan kosong.
Hanya satu Kelompok dari dua Kelompok Bangsawan yang menganggap itu bukanlah apa-apa. Kelompok itu adalah Anggota Perjalanan Duke Syerill. Para prajurit, ketua prajurit, penyihir bahkan Kepala Pelayan William. Mereka semua hanya menggelengkan kepala Mereka dari sisi ke sisi. Dari yang terlihat, Mereka semua sudah terbiasa dengan sikap Duke Syerill.