Noble Thug

Raxl Sri
Chapter #11

Persiapan Untuk Brian #11

Berbeda dari yang dipikirkan oleh Duke Syerill, justru Davi berpikir kalau ia telah menemukan satu titik temu dari sesuatu yang sama sekali tidak dijelaskan dalam tragedi di awal buku. Itu hanya fokus terhadap perjalanan sang tokoh utama, bukan latar belakang banyaknya tragedi yang terjadi dalam buku. 

Sampai saat ini, Davi masih tidak bisa percaya bahwa ia harus berakhir menjadi tokoh Antagonis dalam buku yang ia baca. Sesuai dengan tema buku Fantasi, banyak hal tidak masuk akal dan beberapa kejadian ajaib bisa saja terjadi disini. Bahkan saat ini ia baru bisa mengetahui bahwa si bajingan berandalan Davi Haimas punya sebab kenapa ia menjadi seorang Bajingan.

Bahkan ada seseorang yang terlibat masalah yang sama dengan Davi yang mati dipenggal oleh Eksekutor Grinfill Labouf. Mungkin penyebab kematian Davi juga punya alasan lain selain menjadi seorang Antagonis, yang bahkan mati di buku seri pertama.  

Pikiranya menjadi rumit setelah mendapat informasi tambahan tentang isi buku dan tragedi di dalamnya. Banyaknya tragedi yang terjadi, memungkinkan adanya latar belakang yang akan terkuak selama perjalanan cerita yang berlanjut. Itu pun bisa tercapai jika Davi tidak jadi mati terpenggal setelah alur seri pertama terjadi. 

"Apakah itu adalah alasan kau marah pada semua hal dan menjadi brandalan?" sebuah senyuman nakal terukir di wajah Duke Syerill.  

"Bukan marah, lebih tepatnya Aku hanya kesal," ujar Davi santai. 

Namun meskipun Duke Syerill mendengarkan dengan jelas bahwa Davi hanya kesal, itu tidak meyakinkannya sama sekali. 

"Baiklah. Aku percaya padamu," ujar Duke syerill dan wajahnya kembali menjadi sikap tabah yang biasa.  

Setelah merbicara selama 2 jam lebih untuk membahas banyak hal. Davi akhirnya angkat kaki dari Kereta Duke Syerill. Dia berpikir sudah tidak ada waktu untuk mengurusi hal lain. Davi akan melanjutkan perjalanannya menuju Wilayah Warlocke untuk pergi ke Hutan dan menemukan Kuil Putih.  

Duke Syerill sempat mengajak Davi untuk pergi menuju Ibukota bersama, namun ditolaknya dengan tegas. Davi berpikir untuk menjauhi Duke Syerill sebanyak mungkin yang ia bisa lakukan. Menjauhi dengan benar para tokoh Protagonis adalah prioritasnya sekarang.  

"Kalau begitu sampai jumpa Di Ibukota, Davi. Semoga Kau tidak enggan bertemu denganku lagi, hahaha,"ujar Duke Syerill mengejek.  

"Pergi sana yang jauh, sialan," balas Davi kesal namun, dalam hatinya ia sudah senang dapat berpisah dengan Duke Syerill, yang selama bergabung dalam kelompoknya selalu jahil.  

Semua bagian dari kelompok Davi menunjukan salam hormat Mereka pada rombongan Duke Syerill. Terkecuali Davi tentunya, yang menatap sekilas, dan pergi menuju ke Meja yang di mana ada Brian dengan 2 kelinci menatapnya.  

"Apa Anda memilih jalan yang berbeda dengan Duke itu. Kalian memang tidak akur yak?" ujar Brian bertanya pada Davi. Namun respon Davi hanya mengangkat bahunya, tanda Dia tak peduli dengan saat memebahas soal Duke Syerill. 

"Nah, mari Kita sekarang berangkat. Tapi Aku ingin Kita singgah Di Wilayah Warlocke," ujar Davi santai dan berjalan menuju keretanya. Baneta melirik Davi yang tengah menuju keretanya dan bertanya.  

"Apa Anda butuh sesuatu di sana Tuan muda?" tanya Baneta kepada Davi.

Lihat selengkapnya