Setelah memasuki Hutan. Davi tidak bisa melihat jalan di mana ia memulai perjalanan. Bahkan, jejak kakinya menghilang begitu saja setelah melangkahkan kaki ke depan.
"Dunia Fantasi memang menakutkan," begitu ujar Davi yang melihat fenomena ajaib, di mana jejak kaki sebelumnya menghilang dengan cepat. Itu karena tanah Di Hutan ini seperti sebuah karet yang meski ditekan, akan kembali seperti semula.
Davi berhenti sejenak, dan mengeluarkan Kantong Sihir Spasial yang ia bawa dari dalam saku bajunya. Dia mengeluarkan sebuah kantung, yang di dalamnya berisi segenggam pasir besi.
"Di sini ada sebuah Altar yang bisa ditemukan dengan Pasir Besi," ujar Davi sambil merogoh kantung tersebut.
Lalu Davi menabur Pasir Besi itu ke tanah, dan seketika pasir besi itu membentuk sebuah belati. Belati itulah yang bisa menunjukan di mana Altar yang terhubung dengan Kuil Putih itu berada.
Belati itu melayang, terbang menunjuk ke sebuah arah dan Davi mengikuti ke Mana arah Belati itu pergi. Setapak demi setapak Davi melangkahkan kaki mengikuti arah dari belati yang melayang.
Davi tetap menatap lurus ke depan, tanpa menoleh ke belakang. Itu adalah satu kunci pantangan untuk melewati Hutan ini. Selama perjalanan, Davi melihat banyak Tulang Belulang dan Tengkorak yang berpakaian Di Sekitaran Jalan. Itu membuktikan, bahwa banyaknya orang yang mati tidak bisa keluar dari Hutan ini setelah memasukinya.
Kenapa orang-orang memasuki hutan ini meski tahu bahwa hutan ini sangat berbahaya, adalah karena dalam cerita legenda kuno mengatakan adanya harta karun tersembunyi dalan hutan. Bahkan, seseorang yang memiliki keinginan mustahil bisa terwujud jika bisa menemukan harta tersebut.
Dalam buku, jelas harta itu adalah kekuatan dari Kuil Putih, sayangnya harta itu bukan untuk mengabulkan keinginan. Melainkan kekuatan untuk melindungi diri. Kekuatan jenis apa itu dan berupa apa, itu tidak dijelaskan. Namun kekuatan itu bisa menyelamatkanmu jika nyawa-mu terancam akan bahaya kematian. Bahkan Dewa sekalipun tak akan dapat menyentuhmu.
Sungguh sebuah kekuatan yang sangat hebat, dan kini Davi tengah menyeringai jahat di balik kain penutup wajahnya. Hanya bagian matanya yang terlihat, melengkung seperti bulan sabit.
"Bahkan, sekelas Dewa tidak bisa melawan orang yang memiliki kekuatan itu, hehehe LUAR BIASA! Hahahaha," tawa nyaring terdengar di tengah hutan yang sungi, bergema ke seluruh hutan.
***
Belati yang menuntun Davi akhirnya berhenti disebuah tempat kosong, yang hanya ada tanah kering tanpa rumput sekalipun. Davi pun berhenti dan merogoh kembali kantung spasialnya, dan mengeluarkan sebotol air. Dia membuka tutup botol itu dan menyiramkannya pada tanah kering itu secara melingkar.
Oooong.
Sebuah suara gemuruh terdengar, tekanan Mana melonjak dari dalam tanah dan tiba-tiba muncul sebuah simbol. Davi melangkah menjauhi simbol tersebut dan Mana melonjak lebih tinggi.