NOL

Putri Lailani
Chapter #4

Image Negatif Janda Cerai #4

[16 JANUARI 2021]

 

Hari Sabtu, baik sekolah Anneth maupun kantor Mila libur. Hari libur ia manfaakan untuk mencoba-coba resep kue baru. Jika berhasil, dirinya akan memulai berjualan kue secara daring untuk menambah penghasilan. Anneth pun memaksa untuk ikut membantu mamanya.

Mereka membuat croissant dengan berbagai isi, dessert box, fluffy cake, hingga soft cookies. Memasak adalah hobby-nya sejak dulu.

Mereka mencampur adonan, mengolesi isi dan memasukkannya ke oven sambil bercanda tawa.

“Aku kalau udah besar mau jadi Chef, Mama!” Kelakar Anneth. “Soalnya seru masak-masak.”

Mila langsung tersenyum kemudian iseng mengolesi tepung ke hidung anaknya. “Iya, sayang.”

Mereka pun tertawa bersama.

Sambil menunggu kue matang, mereka pun keluar dan duduk-duduk di teras.

“Ma, di rumah Dino ada apa? Seru amat?” Pekik Anneth sambil menunjuk halaman rumah Dino saat mereka baru duduk.

Mila pun menoleh. Rumah tetangganya itu ramai sekali, tampaknya keluarga besarnya sedang berkunjung. Ada Arya si lelaki jutek itu juga, yang kini wajahnya  sedang tertawa lepas. Mereka sambil barberque-an.

Selain Arya dan ketiga anaknya, Mila melihat ada dua pasang orang tua yang salah satunya mungkin orang tua Arya, dan sepasang lagi mungkin mertuanya. Lalu ada pasangan muda yang mungkin salah satunya adalah saudara kandung Arya dan juga dua anak kecil, yang barangkali keponakan Arya.

Mila sudah diceritakan oleh pembantunya kalau istri Arya sudah meninggal. Tak tau meninggal karena apa. Ia juga tak kepo dengan urusan pribadi tetangganya itu.

“Mama, kita ikut main ke rumah Dino yuk!” Anneth pun menarik-narik lengan ibunya karena merasa kesepian di rumah.

“Anneth, sayang!” Ia membelai kepala putrinya kemudian memberi pengertian. “Mereka itu sedang kumpul keluarga, kita nggak boleh ganggu ya.”

“Kenapa, Ma? Anneth kan nggak ganggu cuma mau main. Habisnya Anneth bosen di rumah. Enakan di sekolah, rame banyak teman.”

Mila menghela nafas sejenak.

“Sayang, kalau kita main ke rumah orang itu ada aturannya. Anneth harus tau jam, tau waktu. Kalau waktunya nggak tepat, nanti bisa mengganggu tuan rumah. Nah kalau lagi kumpul keluarga gitu, mereka pasti risih ada orang luar datang. Apalagi kita juga nggak diundang.”

“Kalau gitu kapan dong ma kita kumpul rame-rame sama papa, oma, opa, om Marchel, om Alex, tante Nadine, tante Christie dan juga sepupu-sepupu Anneth lagi? Anneth kangen udah lama nggak kumpul-kumpul.” Rengek putrinya.

Nggak akan pernah lagi, Neth! Mereka semua juga nggak peduli sama kamu. 

“Atau nanti kita kumpul-kumpul sama Tante Rara, Om Bima, Narendra dan Shannon aja.” Mila memberikan solusi dengan menyebut keluarga sahabatnya. “Cuma mereka sekarang lagi nggak bisa, ada acara.”

“Beneran, Ma? Horeee!!!!” Mata biru bulatnya berbinar dan memekik antusias.

Mila iseng melirik lagi ke arah rumah tetangganya. Arya kebetulan juga melihat ke arahnya dan langsung buang muka begitu mata mereka bertemu.

“Anneth!!!!!!” Tiba-tiba terdengar Sara meneriakinya dari rumah sebelah.

“Anneth sini, ayok main!” Dino juga ikut berteriak sambil melambai.

Tanpa izin ibunya, Anneth langsung menghambur berlari ke rumah mereka dengan wajah riang.

“Eh, Anneth…Anneth!” Mila pun panik langsung mengejar putrinya itu.

Lihat selengkapnya