NOL

Putri Lailani
Chapter #11

Flashback Arya #11

Arya yang baru tiba di kantor suatu hari langsung menghampiri meja Mila.

“Veny nggak masuk lagi?” Tanyanya begitu tiba di Meja Mila tanpa basa basi. Nadanya terdengar ketus seperti biasa.

Mila yang tengah mengetik sesuatu di depan laptopnya langsung mendongakkan kepala.

“Bu Veny sakit tipes DBD pak, dan sepertinya akan absen dalam waktu lama.” Mila langsung menjawab kemudian lanjut bekerja.

Arya langsung menggertakkan rahangnya.

“Kamu ke ruangan saya, deh!” Perintah pria itu.

“Nggak bisa sekarang, Pak. Mau shooting iklan. Artisnya juga udah nunggu di bawah. Setelah ini saya juga harus meeting dengan agency untuk konsep selanjutnya.” Tolak Mila cepat.

Tak terima dibantah seperti itu Arya langsung menggebrak meja. Sontak semuanya tersentak dan langsung menghentikan aktivitasnya.

“Kamu itu manager, jangan bertindak sebagai eksekutor!” Bentak Arya. “Serahkan semuanya sama anak buah kamu dan langsung ke ruangan saya!”

Semuanya dan juga Mila sangat shock.

 “Duh, makanya kalian ini harus terapkan pola hidup sehat dong! Jadi nggak penyakitan kayak Veny.” Keluh Arya.

Mila yang kesal mendengar itu langsung berdiri dan menatap Arya tajam.

“Pak, meeting kan bisa nanti setelah selesai. Saya punya kewajiban untuk melihat langsung proses shooting.” Mila tak ragu meneriaki atasannya sambil menunjuk-nunjuk sembarang arah. “Kalau nggak saya awasi nanti ada kesalahan gimana? Bapak mau tanggung jawab?”

Arya langsung tertawa mencemooh.

“Jadi selama ini kamu melihat langsung keseluruhan proses? Padahal bawahan kamu banyak!” Arya sambil menunjuk-nunjuk anak buah Mila. “Belum disana juga ada cameraman dan pengarah gaya yang ahli. Kamu juga sudah brief mereka semua, kan?Meeting sampai berkali-kali? Kamu sebagai manager harusnya bikin plan untuk kegiatan berikutnya atau evaluasi kegiatan yang sudah kamu lakukan. Pantau seperlunya. Banyak kerjaan yang lebih penting, jadi jangan buang-buang waktu. Kalau cara kerja kamu kayak gitu berarti kamu ga becus mengatur bawahan kamu!”

Malas menjelaskan, Mila langsung men-skakmat atasannya itu.

“Pertama, mereka tim bukan bawahan! Kedua, bapak kan orang baru dan sebelumnya nggak ada pengalaman di industri ini. Kosmetik beda sama perusahaan media, Pak.”

Arya sampai tak dapat berkata-kata dan malah membiarkan wanita itu memarahinya di depan banyak orang.

“Lagian nih, Pak.” Lanjut Mila lagi. “Bapak marah-marah terus juga nggak baik untuk kesehatan!”

Mila pun langsung ngeloyor pergi

Kemudian di hari lainnya lagi saat dirinya meeting bertiga dengan Veny, mereka lagi-lagi saling adu mulut.

“Kalian bikin konsep iklan kenapa nggak acc saya? Tau-tau udah shooting aja!” Arya mengamuk di ruangannya.

“Saya pikir bapak sudah mempercayakan semuanya kepada kami! Kan cukup sampai Brand Director saja.” Tegas Mila. “Saya udah acc Veny, kok! Dulu waktu sama pak Sanny juga nggak periu seperti ini.”

Arya pun berang.

“Wah, kalian jangan pernah bandingin saya dengan pak Sanny. Gaya kepemimpinan kita beda! Kamu tau, Mila? Kalau nanti kamu jadi VP, kamu itu bertanggung jawab mengetahui setiap detail! Memastikan brand kita itu terkomunikasikan dengan baik. Jadi saya perlu tau konsep iklan tersebut.”

“Memangnya bapak nggak baca annual marketing plan kami? Disitu sudah dijelaskan secara detail.” Bantah Mila.

Veny buru-buru menyudahi.

“Baik pak, kedepannya kami akan acc bapak. Mohon maaf.”

“Lagian untuk apa sih iklan?” Protes Arya. “Kenapa kalian nggak bikin challenge di tiktok misalnya? Bukannya itu lebih efektif dan mengikuti trend masa kini?”

Lihat selengkapnya