NOL

Putri Lailani
Chapter #15

Masa Lalu Mereka Terkuak #15

“Kita pertama kali ketemu di kantor. Saat itu saya yang bertanggung jawab mengurusi dia jadi kita semakin akrab. Kita kenal tahun 2011 terus mutusin nikah di tahun 2012.” Mata Mila menerawang sambil menceritakan semuanya tentang Adam kepada Arya.

Mereka kini duduk di rooftop lantai 3 rumah Mila habis Arya membantu mengambilkan ice pack dan mengompres memar di wajah Mila.

“Begitu Anneth lahir di tahun 2014, sikapnya mulai berubah. Dia marah setiap Anneth nangis tengah malam, atau ngotorin rumah. Dia nggak mau ngurus bahkan main sama Anneth.” Lanjutnya lirih.

Mila jeda sejenak.

“Bahkan saat Anneth baru masuk TK atau tiap acara sekolah misalnya, nggak pernah mau datang. Alasannya ya karena nggak mau ada yang ngenalin dia.”

Mila jeda lagi.

“Sebenarnya pernikahan kami itu udah kayak di neraka sejak Anneth lahir, tapi saya memutuskan bertahan demi Anneth. Bapak dan ibu mertua saya awalnya baik, begitu juga dengan kakak-kakak ipar. Sampai Adam menghasut mereka.”

Mila mulai menitikkan air mata.

“Suatu hari saya mergokin Adam yang lagi kirim chat mesra sama Jessica Amanda di tahun 2020. Saya kecewa ternyata mereka benar-benar ada hubungan. Dia malah menyalahkan saya, katanya saya terlalu mentingin karir sebagai alasan pembenaran dia untuk selingkuh.”

Mila menghela nafas panjang. Arya terus serius mendengarkan.

“Belakangan dia bilang kalau nyesel nikah sama saya di usia yang masih muda. Umur dia saat nikah 25 tahun sedangkan saya 26 mau 27. Dia masih mau senang-senang dan nggak mau dibebankan tanggung jawab mendidik dan menafkahi keluarga. Dia bilang keputusan menikah dengan saya adalah sebuah kesalahan.”

Arya sampai menggeleng-gelengkan kepala mendengar ceritanya.

“Dia juga sudah dijadikan mesin uang sama orang tuanya sejak kecil. Mungkin itu yang bikin dia malas mengurus keluarga. Dia kurang menikmati masa kecil dan mudanya.”

Mila jeda lagi.

“Anneth sempat mau dijadikan mesin uang juga sama bapaknya tapi saya keberatan. Kita sampai ribut panjang gara-gara itu. Ibu mertua saya juga ikut campur, katanya jangan sia-siain kecantikan Anneth. Saya disuruh ikutin casting atau bikinin akun Youtube biar menambah pundi-pundi uang keluarga.”

Mila terdiam lagi.

“Saya bingung, baik ucapan Adam maupun ibunya tuh nggak sinkron! Mereka protes karena saya terlalu sibuk berkarir, tapi di sisi lain pengen Anneth jadi artis untuk menambah pundi-pundi uang keluarga?”

Mila menggeleng cepat.

“Yah, mereka emang gitu suka nggak konsisten dengan omongannya. Terus akhir tahun 2020, tiba-tiba Adam menggugat cerai. Dia juga nggak ada usahanya untuk rebut hak asuh Anneth. Ya, saya senang sekaligus sedih. Apa iya dia se-nggak peduli itu?”

Mila menghela nafas panjang.

“Awal cerai saya tenang karena nggak ada drama. Lalu Anneth tanyain keluarganya terus dan sampai sekarang saya belum kasih tau dia soal perceraian kami.”

Mila terisak.

“Belum masalah lainnya yang butuh kehadiran ayahnya.”

Mila kemudian terdiam.

“Maaf, Mila.” Arya akhirnya bicara. “Kalau orang tua atau saudara kandung kamu kemana, ya?”

Mila menghela nafas sejenak.

“Kedua orang tua saya meninggal nggak lama setelah saya lahir, Pak. Saya anak tunggal yang dibesarkan oleh om dan tante. Om dan tante saya sudah lama meninggal begitu juga dengan kakek dan nenek.”

Arya merasa iba karena ternyata Mila sebatang kara. Masalah dirinya ternyata nggak seberat wanita itu.

“Mila, sebelumnya saya minta maaf ya atas sikap kasar saya waktu pertama kali ketemu kamu.” Sesal Arya. “Saya juga mau bilang terima kasih karena katanya kamu banyak bantu anak-anak saya.”

Mila hanya tersenyum kemudian mengangguk.

Lihat selengkapnya