[9 JUNI 2021]
Meski Mila hanya tidur selama tiga jam dan Arya sudah menyuruhnya agar istirahat di rumah saja, tetap saja dirinya bersikeras untuk bekerja.
Ia baru saja keluar rumah dan berjalan menuju mobilnya.
“Anneth, ayo cepetan! Nanti telat ke sekolah!” Ia meneriaki anaknya yang masih di dalam.
Baru saja hendak membuka mobilnya, tiba-tiba suara Arya mengagetkan di belakangnya.
“Mila, kamu ke kantor bareng saya aja yuk!” Ajak Arya.
Mila pun langsung menoleh.
“Oh, makasih banyak pak tawarannya. Tapi saya harus antar Anneth ke sekolah dulu.” Tolak Mila sopan.
“Udah, Anneth bareng anak-anak saya aja diantar supir. Jadi kamu bisa bareng saya.”
“Jangan pak, nanti merepotkan…”
“Repot apa, sih?” Potong Arya sambil tertawa. “Orang kita sekantor dan jam pulangnya juga sama.”
Baru saja Mila hendak menjawab, Anneth tiba-tiba keluar dan kebetulan ketiga anak Arya juga hendak menaiki mobil.
“Nah, Anneth!” Arya melambai kepada Anneth dan Anneth langsung menghampiri Arya.
“Anneth mau nggak bareng sama Dino dan kakak-kakak ke sekolah?” Tanya Arya lembut sambil membungkukkan badannya.
“Mau!!!” Anneth langsung melonjak kegirangan.
Arya pun tertawa.
“Yuk.” Arya langsung menggandeng Anneth mengajaknya menaiki mobil Alphard hitam yang sudah terparkir di depan.
“Anneth!!!” Pekik Sara, Ade dan Dino antusias.
“Udah kalian cepat masuk. Nih, Anneth juga ikut.” Perintah Arya kepada ketiga anaknya.
“Hore!!!!” Mereka semua melonjak-lonjak kegirangan.
Anak-anak langsung memasuki mobil Alphard hitam milik Arya tersebut. Mila sampai tak sadar kalau ia terus menyunggingkan senyum. Usai berpamitan dan saling melambai melalui jendela mobil, Arya pun mengajak Mila.
“Yuk.”
“Oh, oke.”
Mila pun mengikuti ke carport rumah Arya dan mereka menaiki mobil sedan hitam tersebut. Dirinya padahal sudah berduaan sejak semalam tapi tetap saja masih merasa gugup jika di dekat pria tersebut.
Begitu mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan seatbelt terpasang, Arya menyalakan mesin mobilnya kemudian memundurkannya sampai keluar rumah. Ia kemudian membelokan mobilnya dan melaju keluar dari cluster tersebut.
“Pak, saya boleh tanya sesuatu nggak?” Tanya Mila tiba-tiba memecah keheningan.
Arya hanya mengangguk sambil membelokkan setirnya. “Boleh dong, mau tanya apa?”
“Bapak kenapa sekarang percaya sama saya? Karena kalau saya jadi bapak pasti akan susah percaya sama orang lagi.”
Mereka sudah hampir keluar cluster. Baru saja Arya hendak menjawab, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh para wartawan yang sedang berkumpul di depan pos security.
“Mil, mereka semua cari kamu dan Anneth. Cepetan nunduk!” Ujar Arya cepat.
“Hah? Masa!”
“Udah nunduk aja!”
Mila refleks menuruti Arya langsung menundukkan kepalanya. Karena tidak terlihat, mobil Arya pun lancar melewati mereka.
“Aman, Mil! Sekarang boleh angkat kepala kamu lagi.” Ujar Arya sambil melihat kaca spion.
Mila mengangkat kepalanya perlahan kemudian menoleh ke belakang dan bernafas lega.
“Pak Arya tau dari mana kalau mereka cari saya?” Tanya Mila.