Mila baru memasuki area kantornya di lantai 18. Tentu saja lagi-lagi menjadi pusat perhatian, namun ia tak peduli tetap terus melenggang.
Baru saja mau memasuki ruang kerjanya tiba-tiba ia mendengar suara atasannya, Sonny memanggilnya.
“Mila…Mila.” Sonny buru-buru keluar ruangan dan mengejarnya begitu melihat Mila sudah datang.
Mila pun langsung menghentikan langkah kemudian membalikkan badan.
“Iya, pak Sonny.” Sautnya.
“Kamu dipanggil Pak Pram, sekarang.” Ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.
Mila hanya mengangguk tampaknya mengerti mengapa ia langsung dipanggil oleh CEO PT Royal Cosmetic Indonesia.
“Saya mau dipecat ya, Pak?” Tembak Mila.
Sonny terdiam sejenak.
“Saya kurang tau, Mil. Saya cuma disuruh menyampaikan pesan. Mendingan kamu ke ruangan beliau sekarang, ya.”
Mila mengangguk. “Makasih, Pak.”
Ia pun langsung berjalan ke luar area kantor tersebut kemudian berbelok kanan dan memasuki koridor khusus ruangan CEO beserta meja dua sekretarisnya.
Salah seorang sekretarisnya menyambutnya dengan wajah masam.
“Tunggu disitu!” Ketusnya sambil menunjuk pada sofa merah.