NOL

Putri Lailani
Chapter #39

Sesal Arya #39

“Yaudah, nanti habis pulang shooting papa antar kamu kesana ya.” Ujar Adam akhirnya setelah Arya susah payah membujuknya.

“Beneran? Hore!!!!” Anneth melonjak-lonjak kegirangan.

“Tapi malam ini aja, ya!” Adam memperingatkan. “Besok sore papa jemput karena kamu kan harus les piano terus nyanyi.”

“Ya, Anneth nggak mau main piano sama nyanyi papa.” Rengek gadis kecil itu lagi.

“Anneth, tadi perjanjiannya apa?” Tegas Adam.

“Boleh nginep di rumah papa Arya kalau Anneth mau shooting.” Jawab Anneth.

“Bukan hanya shooting tapi nurut sama papa. Kalau papa bilang kamu harus les ya les.”

Melihat itu, Arya sebenarnya ingin sekali ikut campur tapi sebaiknya tak sekarang.

“Oke.” Jawab gadis kecil itu cemberut.

Arya pun langsung berpamitan kepada gadis kecil itu.

Bye sayang, sampai ketemu nanti sore ya.” Arya sambil mengacak-acak rambut Anneth.

“Iya, papa Arya. See u!”

Mereka pun berlalu. Arya hendak kembali ke ruang ICU untuk menemani Mila. Ia berpapasan dengan orang tuanya, adik dan adik iparnya yang tampaknya hendak pulang.

“Arya, kita langsung ke rumah kamu aja ya? Anak-anak juga kan sebentar lagi pulang sekolah.” Ujar ayahnya sambil menepuk bahu putranya.

“Oke, Pa. Oiya nanti kasih tau anak-anak kalau nanti sore, Anneth datang ke rumah untuk nginep.”

“Wah, anak-anak pasti senang itu.” Ibunya tampak sumringah. “Seenggaknya udah nggak murung-murung lagi, lah!”

Adiknya Asri menimpali. “Iya, sama nggak main game terus-terusan.”

Arya mengangguk sambil tersenyum.

“Nanti minta aja mbak di rumah untuk siapin makanan kayak biasa. Arya kayaknya masih mau disini dulu, nanti sore pulang pas Anneth datang juga.”

“Oke. Sampai ketemu di rumah.”

Keluarganya pun berlalu.

Begitu hendak berjalan menuju ruang ICU tiba-tiba ponselnya berdering. Ia langsung mengangkat begitu melihat siapa yang meneleponnya.

“Hallo Fik, gimana…gimana?” Jawab Arya to the point.

Arya tampak serius mendengarkan si penelepon sambil mengerutkan dahinya.

“Lo udah nemuin siapa yang pertama kali sebar video?” Tanya Arya kepada penelepon.

Arya terdiam untuk mendengarkan penelepon kembali.

“Malam ini? Boleh aja, sih! Gue tunggu di rumah, ya.”

Arya terdiam lagi.

“Oke, yok!”

Arya kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Ia kembali berjalan menuju ruangan ICU dan memasuki kamar Mila.

Lihat selengkapnya