[2 DESEMBER 2021]
Seorang pria bertubuh jangkung, berkulit putih, berambut cepak, memakai kaos turtleneck lengan panjang berwarna mustard dan jeans biru dongker itu memasuki halaman rumah Arya. Mobil sedan merahnya ia parkirkan di depan rumah tersebut.
Sebelum memasuki rumah Arya, pria tersebut melihat sekeliling terutama rumah di sebelahnya yang tampak tak berpenghuni. Setelah cukup melihat-lihat ia langsung berjalan menuju teras dan menekan bel di pintu tersebut.
Ting Tong
Suaranya terdengar sampai luar. Ia juga mendengar suara canda anak-anak. Tak butuh waktu lama sampai pintu itu terbuka.
“Bro Arya.” Sapanya langsung membentangkan kedua tangan. Udah lama gue nggak ketemu lo! Gila makin ganteng aja lo!”
Arya pun langsung tertawa dan mereka berdua berpelukan.
“Bro, thank you banget ya udah mau bantuin gue dari kemarin!” Ujar Arya dan mereka masih saling berangkulan.
“Btw, gue turut berduka ya atas semua yang terjadi sama lo.” Ucap Taufik.
Arya hanya mengangguk.
“Inget nggak masa-masa sekolah, kita sering nongkrong bareng bertiga sama Surya?” Celetuk Taufik. “Padahal kita beda satu angkatan.”
“Oh, ngomong-ngomong soal Surya gue tadi ketemu dia di RS. Dia mau langsung nanganin Mila.”
“Oya? Ya bagus dong kalau gitu. Sahabat emang harus saling bantu.”
Arya hanya tersenyum. Taufik mengintip sekilas ke dalam rumah.
“Ada Anneth, ya?” Tanya Taufik sekilas melihat Anneth sedang tertawa. “Oh, ada bokap nyokap lo juga?”
Arya mengangguk. “Iya, lagi pada nginep.”
“Bro, kayaknya kita harus bicara di tempat privat deh! Di mobil gue aja yuk.” Ajak Taufik.
“Lah, di ruang kerja gue aja.” Usul Arya langsung menunjuk keatas.
Taufik menggeleng mantap. “Risiko akan ada yang menguping karena ini penyelidikan masih tahap awal banget.”
Arya pun akhirnya mengalah. “Oke.”
Mereka pun jalan bersama menuju mobil sedan sahabatnya itu.
“Akhirnya kita ketemu juga setelah dari kemarin cuma ngobrol by phone.” Celetuk Taufik terkekeh.
Arya hanya tersenyum.
“Lo kenapa nggak dari awal minta bantuan gue dan bantuan temen lo di Bullet TV, sih?” Tanya Taufik penasaran.
Arya hanya menunduk lemas.
“Iya gue juga nyesel. Harusnya hari itu gue lindungin dia bukan malah ninggalin.”
Mereka akhirnya memasuki mobil sedan tersebut dan Taufik langsung menyalakan mesin dan juga AC nya. Taufik menghela nafas sejenak kemudian mulai berbicara serius.
“Sesuai yang gue bilang tadi siang di telepon, gue mau kasih tau soal yang pertama kali sebar info ke wartawan soal pernikahan Adam Alexander dan Kamila Maharani. Begitu juga dengan video viral yang Adam dorong Anneth di lokasi shooting dan hajar Mila di rumahnya.”
“Iya, siapa tuh?”
Taufik menghela nafas sejenaknya.
“Anehnya pelakunya Hadi Setiawan bokapnya Jessica Amanda sendiri.”
Arya mengernyitkan dahi. “Loh, kok?”
Taufik langsung mengambil tab di jok belakang mobilnya.
“Gue sampai sekarang belum ketemu motifnya apa. Tapi yang pasti dia kan sempat ngadain konferensi pers mau batalin pernikahan anaknya dan Adam karena katanya Adam penipu yang mencoreng nama baik dia.”
Ia jeda sejenak sambil membuka tab nya.