[18 DESEMBER 2021]
“Bentar…Bentar!” Sergah Adam yang masih berdiri kaku dan shock mendengar berita itu.
Tak hanya Adam, semuanya pun sampai tak bisa berkata-kata. Jessica dan ibunya mulai terisak. Arya memberi isyarat kepada Wulan untuk membawa Anneth dan ketiga anaknya pergi ke suatu tempat agar tak perlu mendengar peristiwa itu.
“Sara udah gede, Pa! Udah tau semua ceritanya.” Bisik Sara memprotes ayahnya saat diminta pergi.
“Kamu jaga adek-adek kamu. Kalau ga nurut, nggak ada lagi ya nonton bioskop tiap malam minggu!” Bisik Arya tegas.
“Iya…iya!”
Anak-anak pun berlalu.
Suasana semakin mencekam. Adam mengulangi sekali lagi perkataan Taufik.
“Maksud anda calon mertua saya ini dalang dari aksi terorisme 1985? Bukan Siti Zuriyah dan Muhammad Abraham?” Tanya Adam tak percaya.
“Betul!” Saut Taufik mantap.
“Halah…bohong itu!” Bantah Hadi Setiawan dengan suara menggelegar. “Memangnya saya terlihat seperti jihadis apa?”
Arya pun menyeletuk.
“Nggak ada hubungannya, Pak! Kalau teroris ya teroris aja!” Arya sambil berjalan mendekati pria paruh baya tersebut. “Anda tau, nggak? Gara-gara anda orang yang yang nggak bersalah menderita, tau nggak!”
Arya berteriak sambil menunjuk-nunjuk Hadi Setiawan.
“Ah, saya nggak melakukan pengeboman!” Hadi Setiawan tetap mengelak kemudian menatap tajam Taufik. “Saya ini kenal sama Kapolri, Panglima TNI, bahkan Presiden lho! Saya bisa tuntut kalian semua yang fitnah saya.”
Taufik dan Arya saling berpandangan kemudian tertawa terpingkal – pingkal.
“Kalau mereka lihat buktinya juga, pasti enggan membantu bapak!” Tegas Taufik. “Sekarang sebaiknya anda nikahkan putri anda dulu supaya cepat ikut saya ke kantor!”
“Nggak perlu!” Ujar Adam lantang. “Saya nggak akan menikahi anak teroris!”
Jessica yang sejak tadi duduk ikut berdiri dan memohon kepada Adam.
“Sayang…sayang, please dong! Papa aku kan belum terbukti bersalah. Nanti kita bisa sewa pengacara terbaik untuk papa.” Ia mencengkeram tangan Adam sambil terisak.
“Yaudah, buktiin aja dulu kalau nggak bersalah baru kita nikah!” Adam langsung melepaskan cengkeraman dengan kasar kemudian melenggang pergi meninggalkan lokasi acara.
“Adam!!!” Teriak Jessica.
Polisi pun langsung memborgol dan membawa Hadi Setiawan. Pria paruh baya itu tentu saja berteriak dan memberontak.
“Papa!!!” Jessica terisak.
Arya pun langsung mendekati Jessica kemudian berbisik. “Udah, simpan dulu tenaga kamu! Habis ini giliran kamu karena udah memukuli Anneth. Kita lihat aja.”
Jessica langsung terkesiap. Ia mengelap air matanya.
“Maksud lo apa? Gue nggak ngerti!”