Usai puas bermain bola dengan ketiga anaknya dan Anneth sore itu di halaman belakang rumah, Arya pun pamit. Ia hendak menemani Mila seperti biasa.
“Anak-anak, papa pergi dulu ya ada kerjaan.” Pamitnya.
Sara yang mengerti ayahnya mau kemana hanya mengangguk, tapi tidak dengan yang lainnya.
“Yah, papa mau kemana?” Tanya Dino.
“Iya, baru aja kita kumpul. Papa nggak pulang lagi, ya?” Anak tengahnya terlihat kecewa.
“Papa Arya, Anneth masih mau main sama papa Arya.” Anneth menarik-narik tangannya.
Arya tersenyum kepada keempat anak itu sambil membelai kepala Dino dan Anneth yang kebetulan posisinya paling dekat dengannya.
“Papa harus ke kantor, Sayang.” Ujarnya memberi pengertian. “Kan dari tadi kita udah puas main bareng, nah sekarang kalian main sendiri ya.
“Papa nginep lagi?” Cecar Ade.
Arya terdiam sejenak karena tak mungkin dirinya tak menemani Mila.
“Iya, tapi besok pagi papa pulang.” Janji Arya. “Gimana kalau besok kita jalan-jalan? Kalian mau kemana? Ke waterpark? Ke zoo? Berenang? Atau main sepeda? Kita jalan jam 7 pagi ya.”
Diiming-imingi seperti itu, keempat anak itu langsung bersorak kegirangan sampai lupa kalau Arya tak pulang malam ini.
“Mau…mau!!!” Mereka sampai berebutan menjawab.
“Aku mau berenang!” Celetuk Anneth.
“Ih, seruan ke zoo aja.” Timpal Ade. “Nanti disana kan ada waterpark dan bisa main sepeda juga, jadi sekalian.”
“Oiya juga, ya?”
“Mau!!!!” Mereka semua berteriak antusias.
Arya tertawa-tawa melihat mereka.
“Oke, kalau gitu besok jam 7 pagi, begitu papa pulang kalian udah harus pada siap ya. Biar nggak macet.”
“Oke!” Jawab mereka kompak.
“Jangan tidur kemalaman.”
Arya kemudian pamit dan meninggalkan mereka.
Begitu Arya sudah pergi, Anneth tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya kepada Sara.
“Kak Sara…kak Sara.” Panggilnya.
Saat itu kedua anak laki-laki itu sibuk sendiri mencari cemilan di dapur.