“Horeee, Taman Safari!!!!” Keempat anak itu bersorak sorai.
Arya tertawa geli melihat kelakuan anak - anak sambil menyetir. Sara duduk di bangku sebelahnya. Anneth, Ade dan Dino duduk di bangku tengah. Ia juga mengajak Wulan agar bisa membantunya menjaga anak-anak dan duduk di bangku paling belakang. Mereka sedang terkena macet di Pasar Cisarua.
“Papa, kok macet sih?” Keluh Ade.
“Ya sabar dong, Nak! Namanya juga pasar. Kita sebentar lagi sampe tuh.” Arya menunjuk depan.
Ketiga anak yang duduk di bangku tengah sejak tadi tidak mau diam. Anneth dan Dino misalnya yang harus rebutan mainan karena bosan macet.
“Eh, mainnya gantian dong. Masa rebutan.” Tegur Arya.
“Itu Anneth, Pa. Aku lagi main video game tiba-tiba di rebut.” Protes Dino.
“Soalnya kamu mainnya salah.” Bantah Anneth.
“Yaudah-yaudah. Mainnya sama-sama ya, ini sebentar lagi mau sampai lihat binatang.” Arya memberi pengertian.
Akhirnya jalanan mulai lancar dan tak lama Arya membelokkan setirnya ke kanan yang artinya sudah memasuki area Taman Safari.
“Pa, mau beli wortel dulu!” Tunjuk Sara begitu melihat banyak pedagang yang menjajakan makanan untuk binatang.
Arya langsung menepikan mobilnya di salah satu penjual ibu-ibu. Sara membuka kaca dan bertransaksi dengan ibu tersebut. Setelah selesai, Arya kembali menjalankan mobilnya.
“Ada yang mau ke toilet dulu, nggak?” Tanya Arya.
“Nggak!” Jawab mereka kompak.
“Yaudah, kalau gitu kita langsung aja lihat binatang ya.”
“Iya!!!!” Teriak mereka antusias.
Mobil mereka saat ini sedang dalam antrian untuk membeli tiket masuk. Antrian belum terlalu panjang dan terus bergerak. Akhirnya mobil mereka tiba di paling depan, petugas menanyai mereka dan kemudian bertransaksi. Usai bertransaksi dan diberikan tiket, mobil mereka melaju masuk.
Arya menyetir mobilnya langsung memasuki area binatang. Anak-anak berteriak antusias meski ini bukan pertama kalinya. Mereka antusias karena Anneth juga ikut meski selalu bertengkar sepanjang jalan.
Akhirnya mereka tiba di binatang pertama yaitu gajah. Arya langsung menepikan mobilnya. Mereka semua langsung membuka kaca dan berebut untuk megambil foto.
“Eh…eh…eh, nggak berantem ya.” Tegur Arya.
Meski lelah mengurusi empat anak, ia tetap senang. Andaikan saja Mila berada disini.
Usai foto-foto, mereka juga berebutan melemparkan makanan.
“Eh, jangan dilempar semua di dalam masih banyak binatang lainnya.” Tegur Arya.