[31 DESEMBER 2021]
“Saya terima nikah dan kawinnya Kamila Maharani binti Muhammad Abraham dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan 500 gram logam mulia emas, dibayar tunai!” Ujar Arya mantap sambil menyalami penghulu di seberangnya.
“Gimana para saksi, sah?” Tanya sang penghulu kepada kedua saksi yang duduk di sisi kiri dan kanan meja.
Mereka adalah om Arya dan teman ayahnya Arya.
“Sah.” Jawab kedua saksi tersebut.
“Alhamdulillah.” Ucap mereka semua.
Penghulu langsung memimpin doa kemudian diikuti dengan yang lain.
Waktu saat ini menunjukkan pukul 15.45 WIB. Acara akad nikah dilangsungkan di Ballroom Hotel Serenity sekaligus tempat resepsi pukul 19.00 WIB nanti. Dilanjutkan dengan private party sekaligus menyambut pergantian tahun 2022 mulai pukul 21.00 WIB ke atas.
Mila cantik sekali mengenakan kebaya putih, rambut disanggul ditambah payet khas Jawa Solo dan riasan make up yang menyempurnakan kecantikannya. Arya juga gagah mengenakan beskap putih. Pernikahan dilangsungkan dengan adat Jawa.
Awalnya pernikahan hanya ingin dilaksanakan secara sederhana dengan tamu hanya 100 orang, karena masih tak yakin dengan kondisi Mila. Bahkan Arya sudah siap jika Mila hanya duduk di kursi roda atau parahnya hanya akad nikah di rumah sakit. Mereka sudah mempersiapkan worst case.
Tapi kedua orang tua Arya tentu saja tak mau membiarkan pernikahan putranya hanya berlangsung sederhana, meski merupakan pernikahan kedua. Ditambah baik Arya maupun Mila mendadak menjadi seleb.
Begitu mendengar kabar mereka hendak menikah, ibu Arya dan juga adik Arya langsung turun tangan. Mereka membantu menyiapkan semua printilan agar acara berlangsung sempurna. Mulai dari undangan dan souvenir yang harus sempurna. Seragam untuk keluarga hingga baju anak-anak mereka yang mengatur. Ayah Arya juga mengundang semua koleganya sampai harus mencetak beberapa undangan lagi. Kedua orang tua Arya juga memberikan sejumlah uang untuk membantu pernikahan mereka.
Baik Arya maupun Mila merasa bersyukur dibantu seperti itu meski juga merasa tak enak.
Masalah video tersebut, tiba-tiba hilang begitu saja. Anehnya video tersebut tak viral. Ternyata hanya wartawan di rumah sakit itu saja yang tau. Wartawan bernama Nelly juga tiba-tiba menghilang. Untungnya taka da yang mengcopy sebelum Nelly menghapus videonya.
Setelah selesai berdoa bersama, kedua mempelai itu saling melempar senyum. Arya langsung bernafas lega karena akad nikah berjalan dengan lancar. Mudah-mudahan hingga resepsi berjalan lancar.
Padahal kemarin mereka sempat ketar ketir karena Mila tak diperbolehkan pulang oleh Surya. Kondisi Mila sempat drop lantaran ia menyambi bekerja selama di rumah sakit. Ia dan Arya sempat bertengkar karena Mila yang harusnya istirahat malah mengambil banyak job freelance. Meski hanya bekerja dari rumah sakit, tetap saja menguras tenaga dan pikiran.
Akhirnya Mila memutuskan untuk tak bekerja seharian kemarin dan untungnya pagi tadi diperbolehkan pulang. Mereka langsung menuju hotel.
Senyuman Mila mengembang lebar. Ini merupakan hal yang paling indah dalam hidupnya setelah selama ini selalu berada di titik terendah. Pernikahan pertamanya hanya digelar di rumah Adam dengan tamu seadanya. Boro-boro ada pesta.
Selesai berdoa bersama, Arya langsung menciumi kening wanita yang kini sah menjadi istrinya. Para saksi, keluarga dan tamu undangan langsung tertawa sambil bersorak sorai.
“Biasanya kalau mempelai lain tunggu saya suruh. Kok ini main nyosor aja?” Kelakar penghulu sehingga membuat para tamu terpingkal.
“Udah pengalaman, Pak!” Celetuk Surya yang duduk di baris kedua sebelah Taufik dan membuat tamu lain terpingkal lagi.
Arya memelototi sahabatnya itu karena ada anak kecil. Mila hanya tersipu malu. Selanjutnya Mila menyalami tangan suaminya kemudian menciuminya. Mereka saling berpandangan sejenak sambil melempar senyum.
Selanjutnya, mereka diminta berdiri kemudian memasangkan cincin nikah kepada pasangannya masing-masing. Usai memasangkan cincin mereka berfoto bersama sambil menunjukkan jemari mereka kepada kamera.
Mereka kini diminta duduk kembali untuk menandatangani buku nikah. Wartawan sejak awal diizinkan meliput meski hanya beberapa yang diizinkan masuk Ballroom. Bahkan Bullet TV menyiarkan secara live. Awalnya Mila menolak karena terkesan norak. Namun, Arya hanya mengabulkan permintaan Irvan pemimpin redaksi sekaligus sahabatnya agar banyak iklan yang masuk. Kamera terus menyorot mereka berdua.