NOL

Putri Lailani
Chapter #57

2022 #57

Mila hanya diam tak bergeming. Ia jadi teringat waktu pertama kali mengetahui Anneth dipukuli selama ini. Habis MRI kemarin, Anneth datang menjenguknya dan hanya datang sendiri karena kakak-kakaknya ada tugas sekolah dan baru bisa datang sorenya.

Saat dirinya dan Anneth tertawa-tawa tak sengaja ia memegangi punggungnya dan Anneth langsung memekik kesakitan.

Mila pun kaget. Ia semakin curiga begitu melihat wajah Arya yang ketakutan. Mila tanpa basa basi langsung membalik badan Anneth dan membuka bajunya. Ia langsung shock. Arya langsung meminta Anneth sendiri yang menceritakan siapa pelakunya. Begitu mendengar siapa saja pelakunya, Mila tak tinggal diam dan langsung menelepon Adam.  

“Jes, Anneth tuh nggak Cuma luka fisik ya.” Arya angkat bicara. “Tapi itu pengaruh ke psikisnya gara-gara elo.”

Anneth memang jadi mudah takut jika harus berinteraksi dengan orang lain yang belum dikenal, seperti mantan mertua dan adik ipar Arya misalnya. Namun, selebihnya baik-baik saja.

Jessica kemudian dibawa oleh dua orang polisi keluar sambil berteriak bak orang kesurupan.

“Oke, semuanya kita lanjut lagi acaranya yuk!” Ujar Arya lantang.

Yeee!!!!” Para tamu pun kembali bercanda tawa.

 MC langsung mengumumkan kalau acara berikutnya adalah berdansa sebelum countdown.

Mila dan Arya diminta untuk berdiri di tengah-tengah dan yang lainnya bersama pasangan masing-masing mengikuti di sekitarnya. Keempat sahabat Mila dan juga Asri berpasangan dengan suami masing-masing. Begitu juga dengan dua sahabat Arya dan teman-temannya dengan istri masing-masing. Bagi mereka yang tak memiliki pasangan, seperti Adam misalnya hanya duduk-duduk saja.

Arya dan Mila pun saling bertatapan mesra dan posisi tangan bersiap berdansa.

“Hi, cantik.” Gombal Arya.

Mila langsung tertawa geli. Musik pun diputar dan mereka langsung berdansa.

“Jadi, mau honeymoon nggak?” Arya menaik turunkan alisnya.

Mereka mengobrol sambil bergoyang.

“Terus anak-anak gimana?” Tanya Mila.

“Ya, mereka mah senang kalau kita nggak ada. Lebih merdeka.”

Mila tertawa.

“Nggak dalam waktu dekat ini, ya. Banyak yang harus aku urus.” Saut Mila.

“Oya, apa aja?” Arya mengernyitkan dahi.

Mereka terus mengobrol sambil berdansa.

“Pertama, kayaknya aku mau istirahat dulu di rumah. Kata dokter Surya aku masih butuh bedrest. Kedua, aku mau ke makam ibu dan bapak aku. Ketiga, aku mau urus pengobatan dan konseling Anneth bekas dipukuli kemarin. Keempat……”

Mila terdiam sejenak.

“Aku kayaknya mau terima tawaran pak Pram untuk kembali jadi Brand Director.”

“Mil…..”

Mila buru-buru memotong sebelum Arya protes.

“Kelima, aku harus menyesuaikan kebutuhan Sara, Ade dan Dino. Menyesuaikan jadi ibu empat orang anak. Keenam,……….”

Mila jeda lagi.

“Keenam apa, Mil?”

“Aku belum cerita sama kamu. Sebenarnya tadi pas aku lagi dirias, staff kepresidenan tiba-tiba telepon aku.”

“Hah? Ngapain?”

“Beliau minta aku datang antara hari Senin-Selasa menemui Bapak Presiden.”

“Hah? Dalam rangka apa? Terus kamu jawab apa?”

“Katanya sih mau kasih sesuatu sebagai permohonan maaf. Aku langsung jawab aja bisa hari Selasa pagi karena mereka kan butuh jawaban cepat. Terus aku diminta ajak kamu dan anak-anak juga. Kamu bisa, kan?”

Lihat selengkapnya