NOL

Putri Lailani
Chapter #67

Sepuluh Tahun Kemudian (Konser Anneth)#67

[ 10 TAHUN KEMUDIAN ]

 

“Hadirin sekalian, mari kita sambut Annetha Alexander, Adam Alexander yang diiringi oleh Bellissimo Orchestra.”

Para penonton pun langsung bertepuk tangan dan tirai perlahan terbuka keatas. Seorang gadis remaja blasteran berusia 18 tahun cantik sekali mengenakan gaun putih panjang tanpa lengan, sudah berdiri di belakang microphone.

Ayahnya yang duduk di belakangnya mulai menekan tuts piano. Di bawah panggung juga terdapat konduktor yang mengiringi orchestra. Mereka memainkan mulai dari alat musik gesek, perkusi sampai alat musik tiup.

Penonton langsung terpukau dengan music pembuka tersebut dan Anneth kemudian mulai membuka mulut dan menyanyikan lagu yang sudah dipersiapkannya selama beberapa bulan ini.

Think of me, think of me fondly

When we've said goodbye

Remember me, once in a while

Please promise me you'll try

When you find that once again you long

To take your heart back and be free

If you ever find a moment

Spare a thought for me

Mulut penonton menggangga kemudian bertepuk tangan menyaksikan gadis itu menyelesaikan bait pertama.

We never said our love was evergreen

Or as unchanging as the sea

But if you can still remember

Stop and think of me

Think of all the things

We've shared and seen

Don't think about the way

Things might have been

Penonton terus terpukau dan menyaksikan Anneth bernyanyi hingga selesai. Mila dan Arya yang duduk di bangku VIP, begitu bangga sekaligus terharu sampai menitikkan air mata menyaksikan konser perdana putri mereka. Mereka duduk bersama si kembar laki – laki dan perempuan yang baru berusia 9 tahun.

“Papa…Mama, kakak Anneth keren ya?” Celetuk anak perempuan mereka.

Arya yang duduk di sebelahnya langsung mengacak-acak rambut putri kecilnya.

“Kakak-kakak kalian yang lain juga nggak kalah keren.” Ujar Mila sambil menunjuk ke arah Sara yang sedang memainkan biola, Ade yang memainkan terompet dan Dino yang memainkan drum.

“Aku juga mau main musik kayak kakak-kakak, Ma!” Rengek anak laki-laki mereka.

Lihat selengkapnya